QS. Maryam Ayat 47

قَالَ سَلٰمٌ عَلَيۡكَ‌ۚ سَاَسۡتَغۡفِرُ لَـكَ رَبِّىۡؕ اِنَّهٗ كَانَ بِىۡ حَفِيًّا
Qoola salaamun 'alaika sa astaghfiru laka Rabbiii innahuu kaana bii hafiyyaa
Dia (Ibrahim) berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
Juz ke-16
Tafsir
Mendapat ancaman itu Ibrahim sadar ayahnya sudah tidak dapat diperingatkan. Dengan tetap santun, dia berkata, “Selamat berpisah, ayah tercinta. Semoga keselamatan selalu dilimpahkan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku akan terus memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku Yang Maha Pengampun. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku dan mengabulkan doaku.
Tak ada jawaban dari Ibrahim terhadap bentakan-bentakan bapaknya yang kasar itu kecuali mengucapkan, "selamat sejahtera atasmu." Aku berdoa agar bapak selalu berada dalam sehat dan afiat. Aku tidak akan membalas kata-kata yang kasar itu dengan kasar pula karena engkau adalah bapakku yang kucintai. Aku tidak akan melakukan sesuatu pun yang merugikan atau mencelakakan bapak, biarlah aku pergi dari negeri ini meninggalkan bapak, meninggalkan rumah dan kampung halaman. Aku meminta kepada Tuhan agar bapak diampuni-Nya dan selalu berada dalam naungan rahmat-Nya, mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus yang membawa kepada kebaikan dan kebahagiaan. Memang Nabi Ibrahim a.s. telah mendoakannya sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

"Dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat," (Asy-Syu'ara/26: 86)

Nabi Ibrahim a.s. yakin bahwa Tuhan akan mengabulkan doanya karena biasanya di masa lalu doanya selalu dikabulkannya. Nabi Ibrahim berdoa untuk bapaknya karena dia telah menjanjikan kepadanya akan beriman sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (at-Taubah/9: 114)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.