QS. Asy-Syu'ara' Ayat 47

قَالُوۡۤا اٰمَنَّا بِرَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَۙ‏
Qooluuu aamannaa bi Rabbil 'aalamiin
Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,
Juz ke-19
Tafsir
Para pesihir berkata dengan penuh keyakinan “Kami beriman, yakin, dan percaya kepada Tuhan pencipta seluruh alam sebagaimana yang diyakini oleh Musa, yaitu Tuhan Musa dan Harun, Tuhan seluruh alam."
Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa setelah menyaksikan apa yang terjadi, ahli-ahli sihir Fir'aun itu menyerah kalah. Mereka tersungkur dan lalu bersujud kepada Allah Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa, sambil berikrar, "Kami telah beriman kepada Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan yang disembah Musa dan Harun." Mereka berbuat demikian karena sadar bahwa apa yang mereka perlihatkan kepada orang banyak hanyalah khayalan dan tipuan semata. Adapun apa yang diperlihatkan Musa adalah mukjizat, dan betul-betul bukan sihir. Itu adalah suatu kekuasaan yang jauh lebih unggul dari apa yang mereka ketahui, dan datangnya dari langit untuk memperkuat Musa di dalam pengakuannya sebagai seorang rasul Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.