QS. Al-'Ankabut Ayat 47

وَكَذٰلِكَ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ‌ؕ فَالَّذِيۡنَ اٰتَيۡنٰهُمُ الۡكِتٰبَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ‌ۚ وَمِنۡ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنۡ يُّؤۡمِنُ بِهٖ ‌ؕ وَ مَا يَجۡحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الۡكٰفِرُوۡنَ
Wa kazaalika anzalnaaa ilaikal Kitaab; fallaziina aatainaahumul kitaaba yu'minuuna bihii wa min haaa'ulaaa'i many yu'minu bih; wa maa yajhadu bi'Aayaatinaa illal kaafiruun
Dan demikianlah Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami.
Juz ke-21
Tafsir
Dan sebagaimana Kami telah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul sebelum engkau, demikianlah Kami juga turunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu. Oleh karena itu, orang-orang yang telah Kami berikan Kitab, yakni Taurat dan Injil, dan tidak menutupi kebenaran isinya, terutama informasi tentang Nabi Muhammad, tentu mereka beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an. Dan di antara mereka, yakni orang-orang kafir Mekah, ada juga orang yang beriman kepadanya, Al-Qur’an. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami dan terus-menerus dalam kekafirannya.
Pada ayat ini, Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad bahwa sebagaimana Ia telah menurunkan kitab kepada para rasul yang diutus sebelumnya, demikian pula Ia menurunkan Al-Qur'an kepadanya. Dalam kitab-kitab itu telah diisyaratkan kedatangan Nabi Muhammad di kemudian hari. Hal ini kemudian benar-benar menjadi kenyataan dengan pengutusan Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terakhir. Para rasul Allah diperingatkan agar menyampaikan kepada umatnya untuk beriman dan mengikuti para rasul yang datang kemudian. Sebab, jika seseorang beriman kepada salah seorang dari para rasul yang diutus Allah, maka ia wajib pula beriman kepada para rasul Allah yang lain, baik yang datang lebih dahulu, maupun yang kemudian.

Oleh karena itu, sebagian dari Ahli Kitab yang ada pada masa Nabi Muhammad beriman kepadanya dan kepada Al-Qur'an, sesuai dengan perintah para nabi mereka. Mereka itu lebih mementingkan akhirat daripada dunia yang fana ini, dan tidak memperturutkan hawa nafsu. Di antara mereka yang bersikap demikian adalah Abdullah bin Salam, Tamim al-Anshari, dan lain-lain.

Adapun orang-orang yang di hatinya ada penyakit, seperti iri hati karena rasul yang ditunggu kedatangannya itu bukan dari golongan mereka, atau tertipu oleh kesenangan dunia karena memperturutkan hawa nafsu, mereka akan mengingkari Al-Qur'an, terutama ayat-ayat yang menyatakan kerasulan Muhammad. Seharusnya orang-orang Ahli Kitab memperhatikan seruan dan petunjuk para rasul mereka untuk menyembah kepada Allah, dan mempercayai bahwa Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir. Tidak ada seorang nabi atau rasul pun yang diutus Allah sesudahnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-'Ankabut
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.