QS. Az-Zukhruf Ayat 47

فَلَمَّا جَآءَهُمۡ بِاٰيٰتِنَاۤ اِذَا هُمۡ مِّنۡهَا يَضۡحَكُوۡنَ
Falammma jaaa'ahum bi aayaatinaaa izaa hum minhaa yadhakuun
Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami, seketika itu mereka menertawakannya.
Juz ke-25
Tafsir
Maka ketika dia, yakni Nabi Musa, datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami itu untuk memperkuat ke rasulannya, seperti tongkatnya yang berubah menjadi ular, seketika itu mereka mengejek dan menertawakannya.
Ayat ini menerangkan sikap Fir'aun dan kaumnya terhadap seruan Nabi Musa. Mereka meminta Nabi Musa menyampaikan bukti-bukti kerasulannya, lalu Nabi Musa menyampaikan mukjizat-mukjizatnya, di antaranya tongkat menjadi ular, tangan bercahaya, dan lain-lain. Tetapi mereka menertawakannya dan mengejeknya. Nabi Muhammad pun diperlakukan demikian oleh kaum kafir Mekah. Mereka menuduhnya pesihir dan pembohong (shad/38: 4), dan menuduh Al-Qur'an itu mimpi, rekayasa, atau syair gubahan Nabi Muhammad saw. (al-Anbiya'/21: 5).

Apa yang disampaikan dalam ayat ini meringankan tekanan batin yang diderita Nabi saw akibat penentangan yang keras dari kaum kafir Mekah. Dari isi ayat itu Nabi saw memperoleh pelajaran bahwa sudah menjadi kebiasaan seorang nabi ditentang oleh kaumnya, karena itu yang ditentang bukan hanya dia, tetapi seluruh nabi. Ia harus sabar dan tabah menghadapi segala tantangan, sebagaimana Nabi Musa sabar dan tabah menghadapi Fir'aun dan balatentaranya, sehingga ia memperoleh kemenangan. Begitu pula Nabi Muhammad saw, bila sabar dan tabah, maka ia juga akan memperoleh kemenangan atas kaum kafir Mekah di dunia ini juga, yang kemudian dibuktikan dengan hancurnya pasukan kafir Mekah pada Perang Badar.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Asy Syuura. Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.
Bacaan Selawat Robbi...
Bacaan Selawat Robbi Fanfana, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

Bacaan selawat robbi fanfana termasuk di antara amalan yang memiliki banyak keutamaan. Namanya sendiri diambil dari dari salah satu penggalan liriknya yang berbunyi Robbi Fanfana Bibarkatihim, Wahdinal Husna Bihurmatihim.

7 Zikir Penarik Rezeki...
7 Zikir Penarik Rezeki yang Ampuh Berdasarkan Hadis Nabi SAW

Zikir penarik rezeki yang ampuh ini bersumber dari Hadis Nabi Shallallahu alaihi waa sallam, dan dianjurkan diamalkan secara rutin. Apa saja amalan zikirnya?

6 Fakta Sulaiman Al-Qanuni,...
6 Fakta Sulaiman Al-Qanuni, Sultan ke-10 Daulah Turki Utsmani

Berikut ini adalah 6 fakta tentang Sulaiman Al-Qanuni (1494-1566). Sulaiman Al-Qanuni lahir di Kota Trabzun, kawasan pantai Laut Hitam pada 6 November 1494 M. Beliau adalah putra Sultan Salim I.

Kisah Khalifah Utsman...
Kisah Khalifah Utsman bin Affan Dapat Dukungan Ali bin Abi Thalib

Kisah Utsman bin Affan mendapat dukungan Ali bin Abi Thalib ketika terjadi protes atas tindakannya membakar mushaf-mushaf Al-Quran selain mushaf dirinya dalam rangka menyeragamkan bacaan al-Quran.

Siapa Pendiri Daulah...
Siapa Pendiri Daulah Abbasiyah? Berikut Ini Kisah Perjuangannya

Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad as-Saffah (721-754). Nama lengkapnya Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul-Muththalib bin Hasyim.