QS. Asy-Syura Ayat 48
Maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka). (ar-Ra'd/13: 40)
Dan firman-Nya:
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, (al-Gasyiyah/88: 21-22)
Dan firman-Nya pula:
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (al-Baqarah/2: 272)
Selanjutnya Allah menerangkan tabiat dan watak manusia yaitu apabila manusia itu diberi kekayaan, dikaruniai kesenangan hidup, kesejahteraan jasmani, perasaan aman sentosa, mereka senang dan gembira atas karunia tersebut, bahkan sering menimbulkan perasaan angkuh dan takabur. Tetapi sebaliknya apabila mereka ditimpa kemiskinan, penyakit, musibah yang bermacam-macam berupa banjir, kebakaran dan akibat dosa dan maksiat yang dikerjakannya, mereka mengingkari semua karunia yang telah diberikan Allah kepadanya, lupa akan karunia itu, malah mereka lupa mengerjakan kebaikan. Demikianlah sifat orang kafir dan tidak beriman kepada Allah. Berbeda dengan orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah, mereka bersyukur, beriman dan beribadah semakin mantap. Apabila mereka tidak atau belum memperoleh karunia, mereka bersabar karena mereka percaya kepada ketentuan Allah; segala sesuatu dikembalikan kepada Allah, mereka menyesuaikan diri dengan firman Allah:
Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan. (al-Baqarah/2: 210)
Surat Asy Syuura terdiri atas 53 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Fushshilat. Dinamai dengan Asy Syuura (musyawarat) diambil dari perkataan Syuura yang terdapat pada ayat 38 surat ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam ialah musyawarat. Dinamai juga Haa Miim 'Ain Siin Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah itu.
Mana yang harus didahulukan antara puasa sunnah 6 hari bulan Syawal (mengingat waktunya yang cukup pendek) atau mengganti puasa Ramadan (qadha)?
Umumnya saat merayakan Idulfitri, berbagai menu makanan enak biasanya disiapkan untuk hari bahagia tersebut. Namun, tidak demikian dengan keluarga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Hari ini kita memasuki 2 Syawal 1446 Hijriyah, dan waktunya umat muslim bersiap kembali untuk menunaikan puasa sunnah 6 hari Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadan.
Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali atau dikenal dengan Imam Al-Ghazali (1.058-1.111) memberi nasihat indah kepada umat muslim setelah bulan Ramadan pergi. Apa nasihatnya?
Ucapan saatnya kembali ke Fitrah, ketika merayakan Idulfitri ini cukup populer. Apa sebenarnya makna kembali ke Fitrah tersebut ?