QS. Al-Qasas Ayat 49

قُلۡ فَاۡتُوۡا بِكِتٰبٍ مِّنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ هُوَ اَهۡدٰى مِنۡهُمَاۤ اَتَّبِعۡهُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ
Qul faatuu bi Kitaabim min 'indil laahi huwa ahdaa minhu maaa attabi'hu in kuntum saadiqiin
Katakanlah (Muhammad), "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur'an), niscaya aku mengikutinya, jika kamu orang yang benar."
Juz ke-20
Tafsir
Untuk menyanggah argumentasi mereka, Allah perintahkan kepada Rasul-Nya, katakanlah kepada mereka wahai Nabi Muhammad, “Apabila kamu tidak beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an, datangkanlah olehmu, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih memberi petunjuk daripada keduanya, yakni Taurat dan Al-Qur'an, atau yang semisal dengannya, niscaya aku akan mengikutinya. Lakukanlah jika kamu memang orang yang benar dalam prasangka kamu bahwa apa yang kami datangkan itu adalah sihir.”
Allah menyuruh Muhammad menantang orang-orang kafir Mekah yang mengatakan bahwa Musa dan Muhammad adalah ahli sihir, dan Taurat dan Al-Qur'an adalah sihir belaka, untuk mendatangkan sebuah kitab dari sisi Allah yang lebih memberi petunjuk dan lebih mendatangkan kemaslahatan daripada kedua kitab itu. Nabi menegaskan kepada mereka bahwa dia bersedia meninggalkan Al-Qur'an apabila mereka itu benar dalam pengakuan mereka, dan benar-benar dapat mendatangkan kitab yang dimaksud.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Qasas
Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.