QS. Al-Muddassir Ayat 49
فَمَا لَهُمۡ عَنِ التَّذۡكِرَةِ مُعۡرِضِيۡنَۙ
Famaa lahum 'anittazkirati mu'ridiin
Lalu mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?
Juz ke-29
Tafsir
49-51.Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.49-51.Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.
Pada ayat ini, dalam nada cercaan, Allah bertanya, "Mengapa orang-orang kafir itu berpaling dari peringatan-Ku?" Maksudnya adalah kenapa orang-orang Mekah dan orang-orang seperti mereka menentang kebenaran Al-Qur'an yang telah memberikan peringatan-peringatan begitu hebat dan dahsyat kepada mereka?
Cara berpaling dari Allah (dari Al-Qur'an itu) ada dua macam, yaitu: pertama, bersifat keras kepala dan sama sekali tidak mengakuinya (mengingkarinya); kedua, meninggalkan amal perbuatan yang disuruh-Nya. Demikian pendapat Muqatil, salah seorang tabi'in.
Cara berpaling dari Allah (dari Al-Qur'an itu) ada dua macam, yaitu: pertama, bersifat keras kepala dan sama sekali tidak mengakuinya (mengingkarinya); kedua, meninggalkan amal perbuatan yang disuruh-Nya. Demikian pendapat Muqatil, salah seorang tabi'in.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Muddassir
Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.