QS. Asy-Syura Ayat 5
Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang. (al-Anbiya'/21: 20)
Dan firman-Nya:
Yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (at-Tahrim/66: 6)
Para malaikat juga selalu memohon kepada Allah supaya mengampuni dosa orang-orang yang beriman di atas bumi ini, dan mengilhami mereka sehingga mereka itu senantiasa melalui jalan-jalan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan.
Malaikat itu diumpamakan laksana cahaya yang memberi kehidupan dengan panas yang ada padanya, dan memberi petunjuk dengan cahayanya.
Sejalan dengan apa yang tersebut di atas firman Allah:
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala. (Gafir/40: 7)
Ayat kelima ini menegaskan bahwa Allah itu Maha Pengampun, mengampuni dosa setiap orang yang kembali dan tobat kepada-Nya dengan tobat nasuha. Setiap makhluk berhak memperoleh rahmat dan kasih sayang daripada-Nya. Ditunda dan ditangguhkannya azab dan siksaan terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka, adalah satu rahmat dan tanda kasih sayang-Nya terhadap mereka.
Surat Asy Syuura terdiri atas 53 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Fushshilat. Dinamai dengan Asy Syuura (musyawarat) diambil dari perkataan Syuura yang terdapat pada ayat 38 surat ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam ialah musyawarat. Dinamai juga Haa Miim 'Ain Siin Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah itu.
Umat Islam merayakan momen Idulfitri yang disebut-sebut sebagai hari kemenangan dan saatnya kembali ke Fitrah. Apa sebenarnya makna Fitrah?
Salah satu amalan sunnah ketika salat Idulfitri yaitu berangkat dan pulang melewati jalan berbeda. Berikut hikmah disunnahkannya menempuh jalan berbeda saat salat Id.
Hari raya Idulfitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas)
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?