QS. An-Nahl Ayat 50

يَخَافُوۡنَ رَبَّهُمۡ مِّنۡ فَوۡقِهِمۡ وَيَفۡعَلُوۡنَ مَا يُؤۡمَرُوۡنَ ۩
yakhaafuuna Rabbahum min fawqihim wa yaf'aluuna maa yu'maruun
Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
Juz ke-14
Tafsir
Mereka, para malaikat, selalu takut kepada Tuhan yang kekuasaanNya berada di atas kekuasaan mereka, dan mereka senantiasa melaksanakan apa saja yang diperintahkan. Tidak pernah sekali pun mereka menyepelekan apalagi melanggarnya.
Di dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan ketaatan para malaikat secara khusus, yaitu bahwa para malaikat itu tunduk di bawah kekuasaan Allah dan tekun melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Makhluk yang ada di langit dan di bumi tidak dapat dan tidak mampu untuk menghindari hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah yang berlaku.

Demikianlah, penjelasan ini diberikan kepada orang-orang yang mengingkari adanya Allah dan selalu membuat tipu daya itu, supaya mereka menyadari bahwa tidak ada ciptaan Allah yang dapat melepaskan diri dari kekuasaan-Nya. Allah berfirman:

Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." (Fussilat/41: 11)

Dan firman-Nya lagi :

Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari. (ar-Ra'd/13: 15)

Dengan penjelasan ini diharapkan mereka dapat mengakhiri keingkaran mereka, dan kembali ke fitrah semula yaitu tunduk di bawah kekuasaan Allah dan mempercayai kebenaran wahyu yang diturunkan kepada hamba-Nya yang terpilih, yaitu Muhammad saw.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.