QS. Asy-Syu'ara' Ayat 51

اِنَّا نَطۡمَعُ اَنۡ يَّغۡفِرَ لَـنَا رَبُّنَا خَطٰيٰـنَاۤ اَنۡ كُنَّاۤ اَوَّلَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَؕ‏
Innaa natma'u ai yaghfira lanaa Rabbunna khataa yaanaaa an kunnaaa awwalal mu'miniin
Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman."
Juz ke-19
Tafsir
Mereka terus berkata, "Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni segala kesalahan yang kami perbuat karena perbuatan sihir kami, ketaatan kami kepada Fir’aun, dan lain-lainnya, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman kepada Tuhan Musa dan Harun."
Ancaman Fir'aun yang cukup berat itu, tidak digubris sama sekali oleh para ahli sihir itu. Mereka bahkan berharap dapat merasakan ancaman itu karena bagi mereka semua orang yang hidup pada suatu waktu pasti mati, tidak ada daya upaya untuk mengelak daripadanya. Firman Allah:

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. (al-Anbiya'/21: 35)

Dan firman-Nya:

Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu," (al-Jumu'ah/62: 8)

Mereka itu hanya memikirkan dua hal, sebagai penghibur hati mereka:

Pertama, mereka akan kembali kepada ajaran Tuhan semesta alam, Tuhan yang disembah Musa dan Harun dan mengikuti agama Nabi Musa a.s. Dengan demikian, mereka akan selamat dari azab akhirat yang amat pedih dan berkepanjangan, yang jauh lebih berat dibanding dengan siksaan yang diancamkan Fir'aun kepada mereka.

Kedua, mereka sangat mengharapkan agar Tuhan semesta alam mau mengampuni dosa mereka karena melakukan perbuatan sihir dan kekafiran. Merekalah yang pertama kali beriman kepada Tuhan yang disembah Musa, dari sekian banyak orang yang turut menyaksikan adu kekuatan itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
Hati-hati, 3 Hal yang...
Hati-hati, 3 Hal yang harus Dihindari Kaum Wanita saat Merayakan Idulfitri

Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?

Bacaan Niat Salat Idulfitri...
Bacaan Niat Salat Idulfitri Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?

5 Contoh Khotbah Idulfitri...
5 Contoh Khotbah Idulfitri 2025, Bisa jadi Referensi dan Sumber Ilmu

Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.

Inilah 4 Amalan Idulfitri...
Inilah 4 Amalan Idulfitri yang Setara Pahala Perang Badar

Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?

Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Ahad 30 Maret 2025/30 Ramadan 1446 H

Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.