QS. Al-'Ankabut Ayat 51
Ayat ini juga merupakan jawaban yang menolak tuntutan orang-orang musyrik Mekah yang meminta mukjizat yang nyata. Padahal Al-Qur'an telah dibacakan kepada mereka. Apakah tidak cukup bagi mereka dalil-dalil yang menerangkan bukti-bukti ke-rasulan Muhammad saw, yang termuat dalam kitab-kitab suci yang terdahulu, sedang mereka sendiri tidak mengetahuinya dengan pasti. Apakah tidak terpikir oleh mereka bahwa seorang yang tidak pandai tulis baca, dan tidak pernah bergaul apalagi belajar kepada Ahli Kitab sanggup menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka dengan isi yang benar, agung dan mulia serta dengan nilai sastra yang demikian tinggi. Seandainya mereka mau berpikir dan menginginkan kebenaran, Al-Qur'an saja sebenarnya telah cukup menjadi bukti bagi mereka untuk membenarkan ke-rasulan Muhammad.
Kemudian Allah menerangkan keutamaan dan kelebihan Al-Qur'an dengan mengatakan bahwa ayat-ayatnya merupakan rahmat bagi mereka, karena di dalamnya tidak terdapat ancaman-ancaman, seperti yang pernah diberikan kepada orang-orang terdahulu. Karena mereka juga mengingkari, seharusnya mereka mengalami apa yang pernah dialami oleh orang-orang dahulu yang pernah mengingkari rasul-Nya, seperti kaum 'Ad, Samud, Fir'aun, dan yang lain-lain. Tidak adanya ancaman kemusnahan bagi kaum musyrik di dalam Al-Qur'an merupakan suatu rahmat Allah yang besar bagi umat Muhammad yang datang kemudian.
Diterangkan pula bahwa ayat-ayat Al-Qur'an adalah pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Maksudnya ialah ayat-ayat Al-Qur'an itu menerangkan peristiwa yang dialami umat-umat dahulu, dan bagaimana sikap mereka terhadap para rasul yang diutus untuk menerangkan bukti-bukti keesaan Allah yang kuat dan lengkap. Al-Qur'an juga menerangkan akhlak mulia yang harus dipunyai oleh seorang manusia yang baik, menerangkan hukum-hukum dan petunjuk mencapai kebahagiaan hidup, memuat pengetahuan yang sangat berguna bagi manusia, dan sebagainya. Seandainya orang-orang musyrik dan manusia-manusia yang lain mau menjadikan ayat-ayat tersebut sebagai pelajaran, memikirkan serta mengamalkannya, tentulah mereka akan memperoleh jalan yang benar, dan berbahagia di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, jika mereka tidak mau dan tidak berniat untuk menghilangkan penyakit yang ada dalam hati, mereka tentu akan menjadi orang yang merugi di dunia dan akhirat.
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.