QS. Al-Furqan Ayat 52
Secara bahasa, jihad ialah berusaha sungguh-sungguh, jika perlu dengan mengorbankan apa saja, harta ataupun jiwa. Jihad dapat dilaksanakan dalam keadaan perang maupun damai. Dalam keadaan perang, jihad dilaksanakan dengan qital, yaitu berperang di jalan Allah. Sedangkan jihad dalam keadaan damai dapat dilaksanakan di bidang ekonomi, pendidikan, budaya, dan lain-lain.
Ayat 52 ini termasuk dalam kelompok ayat Makkiyyah, diturunkan sebelum hijrah dalam keadaan damai. Maka jihad di sini lebih ditekankan pada kesungguhan melaksanakan dakwah, pendidikan, maupun usaha-usaha sosial untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Allah menjanjikan kepada orang yang berjihad dengan sungguh-sungguh akan selalu diberi petunjuk ke jalan yang lurus. Allah berfirman:
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik. (al-'Ankabut/29: 69)
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.