QS. An-Najm Ayat 52

وَقَوۡمَ نُوۡحٍ مِّنۡ قَبۡلُ‌ؕ اِنَّهُمۡ كَانُوۡا هُمۡ اَظۡلَمَ وَاَطۡغٰىؕ‏
Wa qawma Nuuhim min qablu innahum kaanuu hum azlama wa atghaa
dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka.
Juz ke-27
Tafsir
dan karena keingkarannya pula kaum Nabi Nuh dibinasakan sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka dibanding kedua umat sebelumnya, ‘Ad dan Samud.
Allah membinasakan kaum Nuh sebelum kaum 'Ad dan Samud. Mereka lebih zalim daripada kedua kaum ini, karena mereka adalah orang-orang yang pertama membuat kezaliman dan kedurhakaan sedangkan orang yang paling zalim, sebagaimana hadis Nabi, "Barang siapa mengadakan suatu perbuatan jahat, maka dia memikul dosanya." Kaum Nuh lebih durhaka daripada kaum 'Ad dan Samud, karena mereka telah melampaui batas, padahal sejak lama mereka telah mendengar seruan Nabi Nuh, namun mereka tetap membangkang sehingga Nabi Nuh habis kesabarannya dan mendoakan kebinasaan mereka.

Dan Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Nuh/71: 26)

Ada seorang ayah yang membawa anaknya pergi menemui Nuh untuk memperingatkannya seraya mengatakan kepada anaknya, "Wahai anakku! Ayahku dahulu membawa aku kepada orang ini, seperti sekarang aku membawamu. Awas engkau jangan mempercayainya!" Si ayah mati dalam kekafirannya sedang anaknya yang masih kecil hidup berpegang kepada wasiat ayahnya, sehingga seruan Nuh mengajar manusia beriman tidak mempengaruhi lagi anak itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Najm
Surat An Najm terdiri atas 62 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Ikhlash. Nama An Najm (bintang), diambil dari perkataan An Najm yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Allah bersumpah dengan An Najm (bintang) adalah karena bintang-bintang yang timbul dan tenggelam, amat besar manfaatnya bagi manusia, sebagai pedoman bagi manusia dalam melakukan pelayaran di lautan, dalam perjalanan di padang pasir, untuk menentukan peredaran musim dan sebagainya.