QS. Ar-Rum Ayat 53

وَمَاۤ اَنۡتَ بِهٰدِ الۡعُمۡىِ عَنۡ ضَلٰلَتِهِمۡ‌ؕ اِنۡ تُسۡمِعُ اِلَّا مَنۡ يُّؤۡمِنُ بِاٰيٰتِنَا فَهُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ
Wa maa anta bihaadil 'umyi 'an dalaalatihim in tusmi'u illaa mai yuminu bi aayaatinaa fahum muslimuun
Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan engkau tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).
Juz ke-21
Tafsir
Dan begitupun engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta mata hatinya dari kesesatannya karena hidayah yang disertai taufik itu hanya milik Allah. Karena itu, wahai Nabi Muhammad, engkau tidak dapat memperdengarkan petunjuk Tuhan kepada mereka, kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang senantiasa berserah diri dengan senantiasa tunduk dan patuh pada perintah dan larangan Kami.
Demikianlah kerasnya hati sebagian manusia, yaitu yang kafir dan musyrik. Nikmat tidak melunakkan hati mereka, dan laknat tidak membuat mereka jera. Mereka dipersamakan dengan orang mati atau tuli. Orang mati tidak mendengar apa pun yang dikatakan kepadanya. Begitu juga orang tuli yang lari tunggang-langgang, tidak akan mendengar panggilan yang ditujukan kepadanya. Oleh karena itu, Allah mengingatkan Nabi Muhammad bahwa bagaimana pun ia berusaha menyadarkan orang seperti itu, tidak akan berhasil bila Allah tidak mengizinkannya, dan karena itu Nabi tidak boleh kecewa.

(53) Allah menegaskan kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan bisa memasukkan hidayah ke dalam hati orang yang ingkar sampai orang itu berpaling dari keingkaran dan lalu beriman. Untuk itu Allah memberikan sebuah contoh yaitu orang buta yang tersesat. Orang buta tidak mungkin menemukan jalan, karena ia tidak melihatnya, kecuali kalau dituntun. Begitu pula orang yang telah memilih kekafiran dan kemusyrikan. Orang itu hatinya sudah tertutup. Oleh karena itu, petunjuk apa pun yang disampaikan kepadanya, tidak akan didengar dan diikutinya. Bagi mereka ditunjuki atau tidak ditunjuki sama saja, mereka tidak akan beriman. Yang bisa membuka hatinya itu hanyalah Allah bila Ia menghendaki. Akan tetapi, Ia tidak akan menghendaki bila orang yang bersangkutan tidak berusaha, karena hal itu melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Ayat ini dengan demikian mengingatkan Nabi saw sekali lagi agar tidak kecewa bila ada manusia yang menolak dakwahnya.

Orang yang akan menerima bila ditunjuki oleh Nabi saw hanyalah yang beriman. Hal itu karena hati mereka terbuka menerima segala kebenaran yang disampaikan kepadanya. Setelah menerima kebenaran itu, mereka melaksanakannya dengan sepenuh hati untuk membaktikan diri kepada-Nya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ar-Rum
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.