QS. Hud Ayat 54

اِنۡ نَّقُوۡلُ اِلَّا اعۡتَـرٰٮكَ بَعۡضُ اٰلِهَتِنَا بِسُوۡٓءٍ‌ ؕ قَالَ اِنِّىۡۤ اُشۡهِدُ اللّٰهَ وَاشۡهَدُوۡۤا اَنِّىۡ بَرِىۡٓءٌ مِّمَّا تُشۡرِكُوۡنَ
In naquulu illa' taraaka ba'du aalihatinaa bisuuu'; qoola inniii ushhidul laaha wash haduuu annii bariii'um mimmaa tushrikuun
kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu." Dia (Hud) menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,
Juz ke-12
Tafsir
Kaum Nabi Hud melontarkan tuduhan kepada nabinya seraya berkata, "Kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu disebabkan kamu mencela berhala sesembahan kami." Kemudian dia, yakni Nabi Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah Tuhan yang Mahakuasa dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan terhadap Allah yang Maha Esa, Penguasa alam semesta.
Pada ayat ini diterangkan kelanjutan dari tantangan kaum Hud a.s., yaitu dengan mengatakan kepadanya, bahwa ucapan Hud itu mirip seperti ucapan orang yang kemasukan setan. Ucapan itu sama sekali tidak dapat mereka terima, lebih-lebih ucapan yang meremehkan dan menghalang-halangi mereka untuk beribadah kepada berhala. Tantangan ini ternyata diikuti dengan tantangan yang lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka menuduh Hud a.s. menderita penyakit gila, jadi tidak perlu didengar perkataannya apalagi dipercayai. Penyakit gila itu, menurut anggapan mereka, disebabkan karena Hud a.s. durhaka kepada sesembahan-sesembahan mereka. Itulah sebabnya Nabi Hud a.s. mengambil kesimpulan bahwa dakwahnya tidak akan berguna lagi bagi mereka, sehingga ia menjawab tantangan mereka itu dengan mengatakan bahwa ia bersaksi kepada Allah dan menyuruh mereka supaya menyaksikannya, bahwa sesungguhnya ia terlepas dari apa yang mereka persekutukan itu. Jawaban Hud a.s. ini menunjukkan suatu sikap yang tegas, penuh dengan keimanan dalam mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya, yang disampaikan kepada kaumnya tanpa memperdulikan segala macam bentuk rintangan dan tantangan yang dihadapinya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Hud
Surat Huud termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah surat Yunus. Surat ini dinamai surat Huud karena ada hubungan dengan terdapatnya kisah Nabi Huud a.s. dan kaumnya dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh a.s., Shaleh a.s., Ibrahim a.s., Luth a.s., Syu'aib a.s. dan Musa a.s.