QS. Az-Zukhruf Ayat 55

فَلَمَّاۤ اٰسَفُوۡنَا انْتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ فَاَغۡرَقۡنٰهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَۙ
Falammaaa aasafuunan taqamnaa minhum fa aghraqnaahum ajma'iin
Maka ketika mereka membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
Juz ke-25
Tafsir
Maka ketika mereka, yaitu Fir’aun dan kaumnya, membuat Kami murka karena pernyataan dan sikap mereka yang menentang Nabi Musa sebagai utusan Kami, Kami membalas sikap mereka itu dengan menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya di Laut Merah,
Kefasikan Fir'aun dan kaumnya semakin menjadi-jadi. Mereka semakin lupa daratan bahkan memandang Fir'aun adalah tuhan. Tindakan itu sudah sampai ke puncaknya, yang tidak mungkin lagi dimaafkan oleh Allah dan sangat disesalkan. Allah pun menjatuhkan hukuman-Nya, ketika Fir'aun dan balatentaranya mengejar Nabi Musa dan kaumnya sampai ke Laut Merah, Allah menenggelamkannya di laut itu. Dengan demikian ia tewas karena kesombongannya memiliki kekayaan dan kekuasaan, dan kebenaran pun terungkap walaupun diusung hanya oleh seorang manusia biasa yang tidak punya kekuasaan apa-apa.

Penundaan hukuman terhadap orang yang jahat itu disebut istidraj, yaitu pelaku perbuatan dosa dibiarkan melakukan kejahatan sehingga dosanya meningkat terus sampai ke puncaknya, bila pelakunya tidak mempan lagi dinasehati. Bila dosa-dosa itu sudah sampai di puncaknya, maka Allah tidak mungkin memaafkannya lagi, lalu Ia akan menjatuhkan hukuman-Nya. Nabi bersabda dalam sebuah riwayat Ahmad, at-Tirmidhi, ath-thabrani dan al-Baihaqi:

'Uqbah bin 'Amir meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, "Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba kenikmatan duniawi yang ia inginkan dari dunia sedangkan ia selalu bermaksiatm maka sesungguhnya hal tersebut merupakan istidraj." Kemudian Nabi saw membaca ayat, "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (Riwayat Ahmad, at-Tirmidhi, ath-thabrani dan al-Baihaqi)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Asy Syuura. Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.