QS. Al-Isra Ayat 60
Allah swt memberi dukungan kepada Rasulullah dalam melaksanakan tugas-tugas kerasulannya dan akan melindunginya dari tipu daya orang-orang yang mengingkari risalahnya dengan mengingatkan Rasul dan mewahyukan kepadanya bahwa ilmu Tuhan meliputi segala hal ihwal manusia. Maksudnya ialah Allah Mahakuasa terhadap seluruh hamba-Nya. Mereka berada di bawah genggaman-Nya sehingga tidak dapat bergerak kecuali menurut ketentuan-Nya. Allah berkuasa melindungi Rasul-Nya dari orang-orang yang memusuhinya, sehingga mereka tidak mungkin secara semena-mena menyakiti hatinya.
Allah swt berfirman:
Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. (al-Ma'idah/5: 67)
Menurut keterangan al-Hasan, Allah swt akan menghalangi setiap usaha mereka untuk membunuh Nabi. Allah swt berfirman:
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya. (al-Anfal/8: 30)
Allah menjelaskan juga pengingkaran orang-orang Quraisy terhadap apa yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad pada malam Isra' dan Mi'raj, seperti pohon zaqqum yang tumbuh di neraka. Hal ini sebagai ujian, siapakah di antara umatnya yang benar-benar beriman dan siapa yang ingkar. Mereka yang benar-benar beriman bertambah kuat imannya, akan tetapi mereka yang imannya hanya di mulut saja, bertambah ingkar. Pohon zaqqum yang disebutkan dalam Al-Qur'an juga menjadi ujian kepada mereka, pada saat mereka mendengar kaum Muslimin membacakan ayat:
Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)
Mereka memperselisihkannya; orang yang imannya kuat, bertambah kuat imannya, tetapi orang yang mengingkari kerasulan Muhammad saw bertambah kekafirannya. Abu Jahal, misalnya, termasuk orang yang mengingkarinya. Ketika itu ia berkata, "Sebenarnya anak Abu Kabsyah (Muhammad saw) mengancam kamu dengan ancaman neraka, yang bahan bakarnya batu, kemudian ia mengira di neraka itu tumbuh pohon, padahal kamu tahu bahwa api itu membakar pohon." 'Abdullah bin az-Zibara ber-kata, "Sebenarnya Muhammad menakut-nakuti kami dengan pohon zaqqum itu tiada lain kecuali kurma dan keju, maka telanlah." Mereka lalu makan kurma dan keju itu.
Orang-orang musyrik Quraisy tidak mempercayai bahwa di neraka ada tumbuh-tumbuhan yang disebut pohon zaqqum, karena mereka beranggapan bahwa api memusnahkan segalanya. Mereka tidak mengetahui bahwa di dunia ini juga terdapat keajaiban-keajaiban yang mencengangkan, terlebih-lebih lagi di akhirat. Misalnya di dunia ada semacam serat yang tak terbakar oleh api (asbes). Bahan ini sering dipergunakan untuk bahan baju yang tahan api. Bumi ini mengandung api (yaitu magma) di dalam perut bumi yang akan terlihat pada saat gunung api meletus, tetapi di atasnya tumbuh pohon-pohon yang menghijau. Kayu atau batu pun dapat mengeluarkan api pada saat digosok-gosokkan. Di dalam air pun terdapat unsur oksigen yang menyebabkan api menyala. Singkatnya, hati orang-orang kafir Quraisy tidak mau menerima kebenaran Al-Qur'an. Keingkaran mereka kepada ar-ru'ya (mimpi atau yang dilihat Nabi saw pada waktu isra') dan pohon zaqqum merupakan bukti yang jelas akan keingkaran mereka.
Allah swt berfirman:
Sungguh, Kami menjadikannya (pohon zaqqum itu) sebagai azab bagi orang-orang zalim. Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, mayangnya seperti kepala-kepala setan. (ash-shaffat/37: 63-65)
Di akhir ayat ditegaskan bahwa Allah hendak mengingatkan mereka akan siksaan-Nya, tetapi yang demikian itu hanya akan menambah mereka bergelimang dalam kedurhakaan dan kesesatan.
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?
Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.
Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.