QS. Al-Hajj Ayat 60

ذٰ لِكَ‌ۚ وَمَنۡ عَاقَبَ بِمِثۡلِ مَا عُوۡقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِىَ عَلَيۡهِ لَيَنۡصُرَنَّهُ اللّٰهُ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوۡرٌ
Zaalika wa man 'aaqaba bimisli maa 'uuqiba bihii summa bughiya 'alaihi la yansurannahul laah; innal laaha la 'Afuwwun Ghafuur
Demikianlah, dan barangsiapa mem-balas seimbang dengan (kezhaliman) penganiayaan yang pernah dia derita kemudian dia dizhalimi (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengam-pun.
Juz ke-17
Tafsir
Orang beriman boleh melakukan perlawanan atau pembelaan diri jika dizalimi. Demikianlah, Allah mengizinkan kepada orang-orang beriman untuk membela diri dengan adil, dan barang siapa membalas perlakuan zalim sebanding dengan kezaliman atau penganiayaan yang pernah dia derita di masa lalu, kemudian dia dizalimi lagi, karena mempertahankan hak, pasti Allah akan menolongnya di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Allah Maha Pemaaf kepada hamba-hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain, Maha Pengampun kepada mereka yang bertobat.
Demikianlah, Allah akan memberikan rezeki yang baik dan surga yang penuh kenikmatan kepada orang-orang yang meninggal dalam keadaan hijrah dan berjihad di jalan Allah, dalam memerangi musuh-musuh mereka.

Kemudian Allah menegaskan jaminan pertolongan-Nya kepada orangorang yang hijrah dan berjihad, yaitu siapa di antara orang-orang yang beriman membalas siksaan orang-orang kafir, karena mereka telah diperangi, kemudian musuh-musuhnya itu memaksa mereka untuk hijrah meninggalkan kampung halaman mereka, pastilah Allah akan menolong mereka dan akan membalas perbuatan itu kembali.

Dalam pada itu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Karena itu janganlah orang-orang yang beriman memerangi musuh-musuh mereka yang telah menyerah dan hendaklah mereka melindungi orang-orang yang minta perlindungan kepada mereka. Jika orang-orang kafir membiarkan kaum Muslimin menjalankan agamanya, tidak mengganggu dan menyakiti mereka, Allah melarang memerangi orang-orang kafir itu. Allah memerintahkan untuk memaafkan kesalahan mereka, sebagaimana Allah telah memaafkan pula kesalahan orang-orang yang beriman. Allah berfirman:

Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. (asy-Syura/42: 39-40)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hajj
Surat Al Hajj, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat, sedang menurut pendapat sebahagian ahli tafsir termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Sebab perbedaan ini ialah karena sebahagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan sebahagian lagi diturunkan di Madinah. Dinamai surat ini Al Hajj, karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadat haji, seperti ihram, thawaf, sa'i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi'ar-syi'ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari'atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari'atkan di masa Nabi Ibrahim a.s., dan Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s. bersama puteranya Ismail a.s.Menurut Al Ghaznawi, surat Al Hajj termasuk di antara surat- surat yang ajaib, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam keadaan tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, isinya ada yang berhubungan dengan peperangan dan ada pula yang berhubungan dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.