QS. Al-Furqan Ayat 61

تَبٰـرَكَ الَّذِىۡ جَعَلَ فِى السَّمَآءِ بُرُوۡجًا وَّجَعَلَ فِيۡهَا سِرٰجًا وَّقَمَرًا مُّنِيۡرًا
Tabaarakal lazii ja'ala fis samaaa'i buruujanw wa ja'ala fiihaa siraajanw wa qamaram muniiraa
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar.
Juz ke-19
Tafsir
Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam seluruh, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan Maha banyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara teratur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mempunyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala-nyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup, karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan manfaat yang luar biasa kepada manusia.
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit bintang-bintang yang jumlahnya tidak terhitung. Allah menjadikan pula matahari yang bersinar terang dan bulan yang bercahaya.

Menurut para ilmuwan, dalam membicarakan benda-benda angkasa, Al-Qur'an juga sudah membedakan bintang dari planet. Bintang adalah benda langit yang memancarkan sinar. Sedangkan planet hanya memantulkan sinar yang diterima dari bintang. Dengan demikian, bintang mempunyai sumber sinar, sedangkan planet tidak (Lihat Yunus/10: 5 dan al-hijr/15: 16).
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Furqan
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.