QS. Al-Anbiya Ayat 71

وَنَجَّيۡنٰهُ وَلُوۡطًا اِلَى الۡاَرۡضِ الَّتِىۡ بٰرَكۡنَا فِيۡهَا لِلۡعٰلَمِيۡنَ‏
Wa najjainaahu wa Luutan ilal ardil latii baaraknaa fiihaa lil 'aalamiin
Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.
Juz ke-17
Tafsir
Dan Kami telah menyelamatkan dia, Ibrahim, dari kejahatan warga Kota Ur yang membakarnya hidup-hidup. Lalu dia hijrah ke Harran, kemudian ke Palestina. Dan Kami juga telah menyelamatkan Lut dari bencana alam yang menimpa Kota Sodom dan Gomorah. Keduanya, Ibrahim dan Luth, pergi ke Palestina, sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. Palestina adalah tanah kelahiran para nabi, kelahiran Nabi Ismail yang merupakan leluhur Nabi Muhammad, dan Nabi Ishak yang merupakan leluhur Bani Israil. Yerusalem, kota penting di Palestina, menjadi kota suci tiga agama, Yahudi, Nasrani dan Islam; dan tempat Rasulullah mikraj.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah melengkapi rahmat-Nya kepada Ibrahim. Allah telah menyelamatkannya dari kobaran api. Dalam sejarah diterangkan bahwa Allah telah menyelamatkannya dari kejahatan penduduk kota Ur di Mesopotamia Selatan, yaitu negeri asalnya, lalu ia hijrah ke negeri Harran, kemudian ke Palestina di daerah Syam.

Dalam ayat ini disebutkan bahwa negeri Syam adalah negeri yang telah diberi Allah keberkahan yang banyak untuk semua manusia. Sehingga negeri tersebut amat subur, banyak air dan tumbuh-tumbuhannya, sehingga memberikan banyak manfaat bagi penduduknya. Selain itu, negeri tersebut juga merupakan tempat lahir para nabi yang membawa sinar petunjuk bagi umat manusia. Baitul Makdis yang terletak di Palestina juga termasuk daerah Syam, dan kiblat pertama bagi umat Islam.

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Nabi Lut juga berhijrah bersama ke negeri Syam itu. Menurut keterangan sejarah Nabi Lut adalah anak saudara lelaki Ibrahim a.s
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.