QS. Al-Hijr Ayat 72

لَعَمۡرُكَ اِنَّهُمۡ لَفِىۡ سَكۡرَتِهِمۡ يَعۡمَهُوۡنَ
La'amruka innahum lafii sakratihim ya'mahuun
(Allah berfirman), "Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)."
Juz ke-14
Tafsir
Sebelum melanjutkan kisah kaum Nabi Lut, Allah berfirman, "Demi umurmu, wahai Nabi Muhammad atau Nabi Nuh, sungguh mereka, yakni kaum Nabi Lut terus saja terombang-ambing dalam kemabukan sehingga tidak akan menyadari kesesatan mereka."
Ayat ini menerangkan penegasan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw bahwa perbuatan homoseksual dan lesbian yang dilakukan kaum Lut benar-benar perbuatan keji dan sesat, karena itu wajib dijauhi dan ditinggalkan.

Orang Arab biasa bersumpah dengan menyebut umur seseorang. Dalam ayat ini Allah swt bersumpah dengan umur dan kehidupan Nabi Muhammad saw yang tujuannya ialah untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad saw.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang bersumpah dalam ayat ini ialah para malaikat. Mereka menyatakan perbuatan kaum Lut yang demikian itu keterlaluan. Akan tetapi, pendapat ini dibantah oleh riwayat yang mengatakan bahwa Allah swt tidak pernah bersumpah dengan menyebut umur nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain, kecuali menyebut umur Nabi Muhammad saw. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hijr
Surat ini terdiri atas 99 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Al Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamud terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria). Nama surat ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah s.w.t., karena mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.