QS. Al-Anbiya Ayat 82

وَمِنَ الشَّيٰطِيۡنِ مَنۡ يَّغُوۡصُوۡنَ لَهٗ وَيَعۡمَلُوۡنَ عَمَلًا دُوۡنَ ذٰ لِكَ‌ ۚ وَكُنَّا لَهُمۡ حٰفِظِيۡنَۙ
Wa minash Shayaatiini mai yaghuusuuna lahuu wa ya'maluuna 'amalan duuna zaalika wa kunna lahum baafiziin
Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka itu.
Juz ke-17
Tafsir
Dan Kami tundukkan untuk Sulaiman sebagai anugerah dan fasilitas, angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya dengan hembusan yang keras dan kencang atau pun lunak dan lambat ke negeri yang Kami beri berkah padanya sebagai moda transportasi Sulaiman dari kota yang satu ke kota lainnya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun tersembunyi. Dan Kami tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan setan-setan yang menyelam ke dasar laut untuk mengambil sesuatu yang diperlukan-nya. Dan mereka, setan-setan yang menjadi pelayan Nabi Sulaiman itu mengerjakan pekerjaan selain itu seperti mendirikan bangunan dan membuat kolam raksasa; dan Kami yang memelihara mereka agar setan-setan itu tidak merusak dan tidak bermain-main dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Ayat ini menjelaskan rahmat Allah yang lain yang dikarunia-kan-Nya khusus kepada Nabi Sulaiman a.s., yaitu bahwa Allah juga menundukkan segolongan setan yang patuh melakukan apa yang diperintahkan Sulaiman a.s. kepada mereka, misalnya: menyelam ke dalam laut untuk mengambil segala sesuatu yang diperlukannya, atau melakukan hal-hal untuk keperluan Sulaiman a.s. seperti mengerjakan bangunan dan sebagainya.

Pada ayat ini Allah menegaskan pula bahwa Dia senantiasa menjaganya sehingga setan tersebut tidak merusak dan tidak bermain-main dalam melakukan tugasnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
Doa Sebelum Berhubungan...
Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri, Arab, Latin dan Terjemahan

Doa sebelum berhubungan suami istri (jimak) dalam hurup arab, latin dan terjemahannya ini perlu diamalkan agar bernilah ibadah. Selain berdoa, suami istria ada baiknya mengetahui adab-adab bersenggama.

Hukum Wanita Menyembelih...
Hukum Wanita Menyembelih Ayam dalam Islam

Hukum wanita menyembelih ayam dalam Islam penting dipahami, terutama oleh kaum muslimah. Terutama tentang sah atau tidaknya hewan yang disembelih tersebut.

Bacaan Doa Tolak Bala...
Bacaan Doa Tolak Bala Allahumma Bihaqqil Fatihah

Bacaan doa tolak bala Allahumma Bihaqqil Fatihah ini penting diketahui umat muslim, karena Islam menganjurkan agar selalu memanjatkan doa dalam kondisi apapun.

12 Keistimewaan tentang...
12 Keistimewaan tentang Hari Jumat, Yuk Simak!

Di antara beberapa hari mulai dari senin hingga ahad, maka ada satu hari yang paling istimewa yakni hari Jumat.Kenapa hari Jumat dan apa saja keistimewaannya?

Sebelum Islam Datang,...
Sebelum Islam Datang, Dukun Dianggap seperti Nabi di Jazirah Arab

Jauh sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, perdukunan dan sihir telah di lakukan oleh umat manusia. Seperti para tukang sihir yang telah ada di zaman Nabi Sulaiman as dan Nabi Musa as.