QS. Asy-Syu'ara' Ayat 82

وَالَّذِىۡۤ اَطۡمَعُ اَنۡ يَّغۡفِرَ لِىۡ خَطِٓیْــَٔـتِىۡ يَوۡمَ الدِّيۡنِ ؕ‏
Wallaziii atma'u ai yaghfira lii khatiii' atii Yawmad Diin
dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat."
Juz ke-19
Tafsir
Dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat,” hari di mana aku harus mempertanggungjawabkan atas semua amalku.
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa hanya Allah semata yang mengampuni dosa seseorang di hari akhirat (lihat pula Surah ali 'Imran/3: 135). Tidak ada seorang pun yang dapat menanggung dosa orang lain, tetapi masing-masing bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri. Allah berfirman:

Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. (al-An'am/6: 164)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.