QS. Al-An’am Ayat 82

اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَلَمۡ يَلۡبِسُوۡۤا اِيۡمَانَهُمۡ بِظُلۡمٍ اُولٰۤٮِٕكَ لَهُمُ الۡاَمۡنُ وَهُمۡ مُّهۡتَدُوۡنَ
Allaziina aamanuu wa lam yalbisuuu iimaanahum bizulmin ulaaa'ika lahumul amnu wa hum muhtaduun
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.
Juz ke-7
Tafsir
Karena sama sekali tidak ada jawaban dari kaum Nabi Ibrahim yang durhaka tersebut, akhirnya Nabi Ibrahim sendiri menegaskan sebuah prinsip penting bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, yakni syirik (Lihat: Surah Luqma n/31: 13), mereka itulah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendapat rasa aman dari Allah yang mereka sembah, dan mereka mendapat petunjuk secara sempurna.
Karena mereka tidak akan memberikan jawaban, maka Allah memberikan penjelasan siapakah yang berhak mendapatkan perlindungan orang-orang musyrik atau orang-orang yang beriman? Jawabnya tentu orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya iman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman, baik dalam akidah maupun dalam ibadah seperti dilakukan oleh orang-orang musyrik yang menyangka biar pun mereka menyembah berhala ataupun bintang-bintang, mereka tetap beriman juga kepada Allah Azza wa Jalla, karena mereka menyembah berhala-berhala itu adalah sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai perantaraan untuk menyampaikan doa kepada-Nya, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:

"Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." (az-Zumar/39: 3)

Kezaliman yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah syirik sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan ahli-ahli hadis yang lain dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Setelah turun ayat ini (al-Baqarah/2: 83), para sahabat berkeluh kesah, seraya berkata, siapa yang tidak menganiaya dirinya?" Rasulullah menjawab, "tidak seperti yang kamu pikirkan," sebagaimana firman Allah:

"Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Luqman/31: 13)

Orang-orang yang berhak mendapat perlindungan dalam ayat ini ialah orang-orang yang beragama tauhid yang murni tidak dicampuri dengan syirik sedikit pun. Mereka itu akan mendapatkan perlindungan dari bencana, bukan saja dari bencana yang akan ditimbulkan oleh patung-patung dan bintang-bintang seperti dugaan orang-orang musyrik, bahkan lebih dari itu mereka akan mendapat perlindungan dari azab Allah dan memperoleh jaminan untuk mendapat pahala dari Allah. Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah ke jalan yang lurus.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.