QS. At-Taubah Ayat 82

فَلۡيَـضۡحَكُوۡا قَلِيۡلاً وَّلۡيَبۡكُوۡا كَثِيۡرًا‌ ۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Falyadhakuu qaliilanw walyabkuu kasiiran jazaaa'am bimaa kaanuu yaksibuun
Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat.
Juz ke-10
Tafsir
Karena itu, wahai Nabi Muhammad, biarkanlah mereka tertawa sejenak karena merasa senang dengan tidak ikut berperang tetapi tidak dicela, dan kelak di akhirat mereka akan menangis yang sebanyak-banyaknya, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat di dunia, seperti mencela, berdusta, menghasut, termasuk membuat-buat alasan agar diizinkan tidak ikut jihad.
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang munafik itu sepantasnya lebih banyak menangis daripada tertawa memikirkan nasib dan dosa mereka di dunia dan di akhirat karena mereka akan menerima azab yang pedih, sesuai dengan perbuatan mereka di dunia. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan kerugian karena perbuatan mereka sendiri, yaitu menghina dan mengejek orang-orang mukmin, membuat propaganda busuk untuk menghalang-halangi orang Islam dan mematahkan semangat perjuangan. Sedang di akhirat nanti membawa dosa yang banyak dan tidak dapat ampunan dari Allah swt. Hal ini sesuai pula dengan sabda Rasulullah yang ditujukan kepada orang-orang mukmin.

Telah bersabda Rasullah saw:

Jika kamu ketahui apa-apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis, meluaskan kemunafikan dan lenyapnya amanat, dicabutnya rahmat, orang yang jujur dituduh dan orang yang curang dipercayai. Huru-hara mencekam kamu, fitnahpun mencekam keadaan menjadi gelap seperti malam yang gelap gulita. (Riwayat al-hakim dari Abu Hurairah)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Taubah
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.