QS. Hud Ayat 93

وَيٰقَوۡمِ اعۡمَلُوۡا عَلٰى مَكَانَتِكُمۡ اِنِّىۡ عَامِلٌ‌ ؕ سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَ ۙ مَنۡ يَّاۡتِيۡهِ عَذَابٌ يُّخۡزِيۡهِ وَمَنۡ هُوَ كَاذِبٌ‌ ؕ وَارۡتَقِبُوۡۤا اِنِّىۡ مَعَكُمۡ رَقِيۡبٌ
Wa yaa qawmi' maluu 'alaa makaanatikum innii 'aamilun sawfa ta'lamuuna mai yaatiihi 'azaabuny yukhziihi wa man huwa kaazib; wartaqibuuu innnii ma'akum raqiib
Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu."
Juz ke-12
Tafsir
Dan Nabi Syuaib pun melanjutkan pembicaraan, wahai kaumku! Berbuatlah semau dan sesuka kamu menurut kemampuanmu, jika kamu mengancamku dan melanjutkan kedurhakaan sesungguhnya aku pun tetap berbuat pula sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhanku yaitu berdakwah dan memperingatkan kamu menurut kemampuanku. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan akibat menyekutukan Allah dan berbuat jahat kepada manusia, dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah siksaan yang dijanjikan Allah kepada kamu! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu apa yang dijanjikan Tuhanku.
Kemudian Nabi Syuaib a.s. dengan tegas menentang mereka dan mengatakan kepada mereka, "Berbuatlah sekehendak hatimu, lakukanlah apa yang dapat kamu lakukan, dan kumpulkanlah segala kekuatan yang ada pada kamu, aku akan tetap berpegang teguh kepada akidahku, dan aku tetap beriman kepada-Nya dan aku percaya dan yakin bahwa Dia akan melindungiku dan memeliharaku dari segala marabahaya. Kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang akan ditimpa azab dan malapetaka, siapa di antara kita yang berbohong dan berdusta, tunggulah nasib yang akan menimpamu, aku pun bersamamu menunggu."

Ini adalah suatu tantangan yang berani dari seorang yang tak berdaya, tak mempunyai penolong dan pembela dari kalangan kaumnya dan tidak mempunyai kekuatan yang dapat diandalkan, tetapi penuh keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah selalu menyertainya dan tidak akan mengabaikan atau menyia-nyiakannya. Inilah tantangan terhadap orang-orang yang sombong dan takabur, selalu membanggakan materi tetapi lupa bahwa di atas kekuatan materi ada kekuatan gaib yang dapat menghancurleburkan mereka yaitu kekuatan dan kekuasaan Allah swt.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Hud
Surat Huud termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, terdiri dari 123 ayat diturunkan sesudah surat Yunus. Surat ini dinamai surat Huud karena ada hubungan dengan terdapatnya kisah Nabi Huud a.s. dan kaumnya dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah Nabi yang lain, seperti kisah Nuh a.s., Shaleh a.s., Ibrahim a.s., Luth a.s., Syu'aib a.s. dan Musa a.s.