QS. Al-Anbiya Ayat 96

حَتّٰٓى اِذَا فُتِحَتۡ يَاۡجُوۡجُ وَمَاۡجُوۡجُ وَهُمۡ مِّنۡ كُلِّ حَدَبٍ يَّنۡسِلُوۡنَ
Hattaaa izaa futihat Yaajuuju wa Maajuuju wa hum min kulli hadabiny yansiluun
Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Juz ke-17
Tafsir
Kebinasaan suatu negeri bisa jadi karena serangan bangsa biadab seperti Yakjuj dan Makjuj, Tartar dan Mongol, yang membuat kerusakan di bumi. Lalu Zulkarnain, seorang raja yang kuat, membuat benteng kokoh dari besi dan tembaga guna melindungi bangsa yang lemah dari keganasan Yakjuj dan Makjuj. Hingga apabila benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj dibukakan seperti yang terjadi pada serangan Jengis Khan dan Hulagu Khan, keturunan bangsa Tartar dan Mongol, maka terjadilah kehancuran sejak Asia Tengah hingga Bagdad tahun 1258. Dan mereka, Yakjuj dan Makjuj, turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh, merampas, dan melakukan segala macam keganasan. (Lihat Surah al-Kahf/18: 94-99)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum kafir telah dibinasakan dengan azab yang berat di dunia ini, sehingga mereka menemui kemusnahan, mereka tidak akan kembali lagi ke dunia, mereka akan tetap dalam kemusnahan sampai hari Kiamat kelak. Sebagai salah satu dari tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat adalah terbukanya tembok Yakjuj dan Makjuj, sehingga Yakjuj dan Makjuj berdatangan, meluncur dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Mereka membuat keonaran dan kebinasaan di dunia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.