QS. Al-Kahf Ayat 70-80

  • قَالَ فَاِنِ اتَّبَعۡتَنِىۡ فَلَا تَسۡـَٔـلۡنِىۡ عَنۡ شَىۡءٍ حَتّٰٓى اُحۡدِثَ لَـكَ مِنۡهُ ذِكۡرًا
    Qoola fa init taba'tanii falaa tas'alnii 'an shai'in hattaaa uhdisa laka minhu zikraa
    70. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu."
  • فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيۡنَةِ خَرَقَهَا‌ ؕ قَالَ اَخَرَقۡتَهَا لِتُغۡرِقَ اَهۡلَهَا‌ ۚ لَقَدۡ جِئۡتَ شَيۡــًٔـا اِمۡرًا
    Fantalaqoo hattaaa izaa rakibaa fis safiinati kharaqahaa qoola akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji'ta shai'an imraa
    71. Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?" Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar.
  • قَالَ اَلَمۡ اَقُلۡ اِنَّكَ لَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ مَعِىَ صَبۡرًا
    Qoola alam aqul innaka lan tastatii'a ma'iya sabraa
    72. Dia berkata, "Bukankah sudah aku katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"
  • قَالَ لَا تُؤَاخِذۡنِىۡ بِمَا نَسِيۡتُ وَلَا تُرۡهِقۡنِىۡ مِنۡ اَمۡرِىۡ عُسۡرًا‏
    Qoola laa tu'aakhiznii bimaa nasiitu wa laa turhiqnii min amrii 'usraa
    73. Dia (Musa) berkata, "Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku."
  • فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙ قَالَ اَقَتَلۡتَ نَـفۡسًا زَكِيَّةً ۢ بِغَيۡرِ نَـفۡسٍ ؕ لَـقَدۡ جِئۡتَ شَيۡــًٔـا نُّـكۡرًا‏
    Fantalaqoo hattaa izaa laqiyaa ghulaaman faqatalahuu qoola aqatalta nafsan zakiy yatam bighairi nafs; laqad ji'ta shai'an nukraa
    74. Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, "Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar."
  • قَالَ اَ لَمۡ اَ قُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنۡ تَسۡتَطِيۡعَ مَعِىَ صَبۡرًا
    Qoola alam aqul laka innaka lan tastatii'a ma'iya sabraa
    75. Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"
  • قَالَ اِنۡ سَاَ لۡـتُكَ عَنۡ شَىۡءٍۢ بَعۡدَهَا فَلَا تُصٰحِبۡنِىۡ‌ ۚ قَدۡ بَلَـغۡتَ مِنۡ لَّدُنِّىۡ عُذۡرًا
    Qoola in sa altuka 'an shai'im ba'dahaa falaa tusaahibnii qad balaghta mil ladunnii 'uzraa
    76. Dia (Musa) berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku."
  • فَانْطَلَقَا حَتّٰۤى اِذَاۤ اَتَيَاۤ اَهۡلَ قَرۡيَةِ  ۨاسۡتَطۡعَمَاۤ اَهۡلَهَا فَاَبَوۡا اَنۡ يُّضَيِّفُوۡهُمَا فَوَجَدَا فِيۡهَا جِدَارًا يُّرِيۡدُ اَنۡ يَّـنۡقَضَّ فَاَقَامَهٗ‌ ؕ قَالَ لَوۡ شِئۡتَ لَـتَّخَذۡتَ عَلَيۡهِ اَجۡرًا‏
    Fantalaqoo hattaaa izaaa atayaaa ahla qaryatinis tat'amaaa ahlahaa fa abaw any yudaiyifuuhumaa fawajadaa fiihaa jidaarany yuriidu any yanqadda fa aqoomah; qoola law shi'ta lattakhazta 'alaihi ajraa
    77. Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu."
  • قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيۡنِىۡ وَبَيۡنِكَ‌‌ ۚ سَاُنَـبِّئُكَ بِتَاۡوِيۡلِ مَا لَمۡ تَسۡتَطِعْ عَّلَيۡهِ صَبۡرًا‏
    Qoola haazaa firaaqu bainii wa bainik; sa unabi 'uka bitaawiili maa lam tastati' 'alaihi sabraa
    78. Dia berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya.
  • اَمَّا السَّفِيۡنَةُ فَكَانَتۡ لِمَسٰكِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ فِى الۡبَحۡرِ فَاَرَدْتُّ اَنۡ اَعِيۡبَهَا وَكَانَ وَرَآءَهُمۡ مَّلِكٌ يَّاۡخُذُ كُلَّ سَفِيۡنَةٍ غَصۡبًا
    Ammas safiinatu fakaanat limasaakiina ya'maluuna fil bahri fa arattu an a'iibahaa wa kaana waraaa' ahum malikuny yaakhuzu kulla safiinatin ghasbaa
    79. Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu.
  • وَاَمَّا الۡغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوٰهُ مُؤۡمِنَيۡنِ فَخَشِيۡنَاۤ اَنۡ يُّرۡهِقَهُمَا طُغۡيَانًا وَّكُفۡرًا‌ۚ‏
    Wa aammal ghulaamu fakaana abawaahu mu'minaini fakhashiinaaa any yurhiqa humaa tughyaananw wa kufraa
    80. Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran.
Syaban, Bulan Terakhir...
Syaban, Bulan Terakhir Bagi Kaum Wanita Melunasi Utang Puasa Ramadan

Bulan Syaban adalah bulan untuk melunasi utang puasa, khususnya bagi wanita muslimah yang masih belum selesai mengqadha puasa Ramadhan sebelumnya.

Keutamaan Zikir Laa...
Keutamaan Zikir Laa Ilaaha Illallah Subhanallah 100 X Setiap Hari Beserta Dalilnya

Keutamaan zikir Laa Ilaaha Illallah Subhanallah penting untuk diketahui umat Muslim. Zikir merupakan amalan utama dalam Islam yang dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan

Inilah Hukum dan Syarat...
Inilah Hukum dan Syarat Memakai Celana Panjang untuk Busana Muslimah

Mode busana muslimah sudah beraneka ragam, salah satunya busana muslim berupa tunik dan celana. Bagaimana hukum dan syarat celana panjang yang boleh dipakai kaum muslimah ini?

Surat Madaniyah di Juz...
Surat Madaniyah di Juz 30 Ada Berapa?

Umumnya juz 30 dalam Al Quran berisi surat-surat pendek, namun ternyata ada golongan surat Madaniyah (umumnya surat panjang) berada di juz 30 atau dikenal dengan juzz amma ini.

Bacaan Zikir Rabbighfirli...
Bacaan Zikir Rabbighfirli Warhamni Watub Alayya Beserta Artinya

Bacaan zikir Rabbighfirli warhamni watub alayya, beserta artinya ini penting diketahui dan diamalkan umat muslim, terutama di bulan Rajab ini.