QS. Al-Baqarah Ayat 90-100
-
بِئۡسَمَا اشۡتَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡ اَنۡ يَّڪۡفُرُوۡا بِمَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ بَغۡيًا اَنۡ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ عَلٰى مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖۚ فَبَآءُوۡ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍؕ وَلِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابٌ مُّهِيۡنٌBi'samash taraw bihiii anfusahum ai yakfuruu bimaaa anzalal laahu baghyan ai yunazzilal laahu min fadlilhii 'alaa mai yashaaa'u min ibaadihii fabaaa'uu bighadabin 'alaa ghadab; wa lilkaafiriina 'azaabum muhiin90. Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya, dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Karena itulah mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan.Juz ke-1 tafsir ayat ke-90
-
وَاِذَا قِيۡلَ لَهُمۡ اٰمِنُوۡا بِمَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ قَالُوۡا نُؤۡمِنُ بِمَآ اُنۡزِلَ عَلَيۡنَا وَيَكۡفُرُوۡنَ بِمَا وَرَآءَهٗ وَهُوَ الۡحَـقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمۡؕ قُلۡ فَلِمَ تَقۡتُلُوۡنَ اَنۡـــۢبِيَآءَ اللّٰهِ مِنۡ قَبۡلُ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَWa izaa qiila lahum aaminuu bimaaa anzalal laahu qooluu nu'minu bimaaa unzila 'alainaa wa yakfuruuna bimaa waraaa'ahuu wa huwal haqqu musaddiqal limaa ma'ahum; qul falima taqtuluuna Ambiyaaa'al laahi min qablu in kuntum mu'miniin91. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an)," mereka menjawab, "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur'an) itu adalah yang hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?"Juz ke-1 tafsir ayat ke-91
-
وَلَقَدۡ جَآءَکُمۡ مُّوۡسٰى بِالۡبَيِّنٰتِ ثُمَّ اتَّخَذۡتُمُ الۡعِجۡلَ مِنۡۢ بَعۡدِهٖ وَاَنۡـتُمۡ ظٰلِمُوۡنَWa laqad jaaa'akum Muusa bilbaiyinaati summat takhaztunmul 'ijla mim ba'dihii wa antum zaalimuun92. Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran, kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zhalim.Juz ke-1 tafsir ayat ke-92
-
وَاِذۡ اَخَذۡنَا مِيۡثَاقَكُمۡ وَرَفَعۡنَا فَوۡقَکُمُ الطُّوۡرَ ؕ خُذُوۡا مَآ اٰتَيۡنٰکُمۡ بِقُوَّةٍ وَّاسۡمَعُوۡا ؕ قَالُوۡا سَمِعۡنَا وَعَصَيۡنَا وَاُشۡرِبُوۡا فِىۡ قُلُوۡبِهِمُ الۡعِجۡلَ بِکُفۡرِهِمۡ ؕ قُلۡ بِئۡسَمَا يَاۡمُرُکُمۡ بِهٖۤ اِيۡمَانُكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَWa iz akhaznaa miisaaqakum wa rafa'naa fawqa kumut Tuura khuzuu maaa aatainaakum biquwwatinw wasma'uu qooluu sami'naa wa 'asainaa wa ushribuu fii quluubihimul 'ijla bikufrihim; qul bi'samaa yaamurukum bihiii iimaanukum in kuntum m'miniin93. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab, "Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati." Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, "Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!"Juz ke-1 tafsir ayat ke-93
-
قُلۡ اِنۡ كَانَتۡ لَـکُمُ الدَّارُ الۡاٰخِرَةُ عِنۡدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنۡ دُوۡنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الۡمَوۡتَ اِنۡ کُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَQul in kaanat lakumud Daarul Aakhiratu 'indal laahi khaalisatam min duunin naasi fatamannawul mawta in kuntum saadiqiin94. Katakanlah (Muhammad), "Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar."Juz ke-1 tafsir ayat ke-94
-
وَ لَنۡ يَّتَمَنَّوۡهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡهِمۡؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌۢ بِالظّٰلِمِيۡنَWa lai yatamannawhu abadam bimaa qaddamat aydiihim; wallaahu 'aliimum bizzaalimiin95. Tetapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali, karena dosa-dosa yang telah dilakukan tangan-tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zhalim.Juz ke-1 tafsir ayat ke-95
-
وَلَتَجِدَنَّهُمۡ اَحۡرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛۚ وَ مِنَ الَّذِيۡنَ اَشۡرَكُوۡا ۛۚ يَوَدُّ اَحَدُهُمۡ لَوۡ يُعَمَّرُ اَ لۡفَ سَنَةٍ ۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحۡزِحِهٖ مِنَ الۡعَذَابِ اَنۡ يُّعَمَّرَؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَWa latajidannahum ahrasannaasi 'alaa hayaatinw wa minal laziina ashrakuu; yawaddu ahaduhum law yu'ammaru alfa sanatinw wa maa huwa bi muzahzihihii minal 'azaabi ai yu'ammar; wallaahu basiirum bimaa ya'maluun96. Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.Juz ke-1 tafsir ayat ke-96
-
قُلۡ مَنۡ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبۡرِيۡلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلۡبِكَ بِاِذۡنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَهُدًى وَّبُشۡرٰى لِلۡمُؤۡمِنِيۡنَQul man kaana 'aduwwal li Jibriila fainnahuu nazzalahuu 'alaa qalbika bi iznil laahi musaddiqal limaa baina yadihi wa hudanw wa bushraa lilmu'miniin97. Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."Juz ke-1 tafsir ayat ke-97
-
مَنۡ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕکَتِهٖ وَ رُسُلِهٖ وَجِبۡرِيۡلَ وَمِيۡكٰٮلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلۡكٰفِرِيۡنَMan kaana 'aduwwal lillaahi wa malaaa'ikatihii wa Rusulihii wa Jibriila wa Miikaala fa innal laaha 'aduwwul lilkaafiriin98. Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.Juz ke-1 tafsir ayat ke-98
-
وَلَقَدۡ اَنۡزَلۡنَآ اِلَيۡكَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۚ وَمَا يَكۡفُرُ بِهَآ اِلَّا الۡفٰسِقُوۡنَWa laqad anzalnaaa ilaika Aayaatim baiyinaatinw wa maa yakfuru bihaaa illal faasiquun99. Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik.Juz ke-1 tafsir ayat ke-99
-
اَوَکُلَّمَا عٰهَدُوۡا عَهۡدًا نَّبَذَهٗ فَرِيۡقٌ مِّنۡهُمۡؕ بَلۡ اَكۡثَرُهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَAwa kullamaa 'aahaduu ahdan nabazahuu fariiqum minhum; bal aksaruhum laa u'minuun100. Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman.Juz ke-1 tafsir ayat ke-100
Dompet Dhuafa bersama Yayasan Indonesia Setara menandatangani kerja sama pengelolaan zakat pada Ramadan 1446H. Penandatanganan Mitra Program Zakat (MPZ) ini berlangsung di Corner 28 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Februari 2025.
Keutamaan puasa Ramadan banyak dijelaskan dalam hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Sedikitnya ada 5 hadis yang menjelaskan hal tersebut.
Mengenal masjid-masjid tertua tertua yang ada di Indonesia, sekaligus belajar tentang sejarahnya. Berikut masjid-masjid kuno yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.
Manfaat luar biasa dari membaca Ayat Kursi sebelum tidur, yakni setan dan jin tidak berani datang apalgi menganggu kita. Begini kisah dan dalilnya!
Setiap manusia membutuhkan hak-hak dasarnya, termasuk untuk kalangan muslimah. Wanita dan pria pada hakikatnya memiliki unsur yang sama yaknitubuh, akal, dan ruh.