QS. At-Taubah Ayat 36-40
-
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَInna 'iddatasy-syuhuri 'indallahisna 'asyara syahran fi kitabillahi yauma khalaqas-samawati wal-arda minha arba'atun hurum(un), zalikad-dinul-qayyim(u), fala tazlimu fihinna anfusakum wa qatilul-musyrikina kaffatan kama yuqatilunakum kaffah(tan), wa'lamu annallaha ma'al-muttaqin36. Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.Juz ke-10 tafsir ayat ke-36
-
اِنَّمَا النَّسِىۡٓءُ زِيَادَةٌ فِى الۡكُفۡرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا يُحِلُّوۡنَهٗ عَامًا وَّيُحَرِّمُوۡنَهٗ عَامًا لِّيُوَاطِــُٔــوۡا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوۡا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ ؕ زُيِّنَ لَهُمۡ سُوۡۤءُ اَعۡمَالِهِمۡ ؕ وَاللّٰهُ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الۡـكٰفِرِيۡنَInnamma nasiii'u ziyaadatun filkufri yudallu bihillaziina kafaruu yuhil luunahuu 'aamanw wa yuhar rimuunahuu 'aamalliyu watti'uu 'iddata maa harramal laah; zuyyina lahum suuu'u a'maalihim; wallaahu laa yahdil qawmal kaafiriin37. Sesungguhnya pengunduran (bulan haram) itu hanya menambah kekafiran. Orang-orang kafir disesatkan dengan (pengunduran) itu, mereka menghalalkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang diharamkan Allah, sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Setan) dijadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.Juz ke-10 tafsir ayat ke-37
-
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَا لَـكُمۡ اِذَا قِيۡلَ لَـكُمُ انْفِرُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اثَّاقَلۡـتُمۡ اِلَى الۡاَرۡضِ ؕ اَرَضِيۡتُمۡ بِالۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا مِنَ الۡاٰخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا فِى الۡاٰخِرَةِ اِلَّا قَلِيۡلٌYaaa aiyuhal laziina aamanuu maa lakum izaa qiila lakumun firuu fii sabiilil laahis saaqaltum ilal ard; aradiitum bilhayaatid dunyaa minal Aakhirah; famaa ma taaul hayaatiddunyaa fil Aakhirati illaa qaliil38. Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu, "Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah," kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.Juz ke-10 tafsir ayat ke-38
-
اِلَّا تَـنۡفِرُوۡا يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا اَلِيۡمًا ۙ وَّيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّوۡهُ شَيۡـًٔــا ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌIllaa tanfiruu yu'az zibkum 'azaaban aliimanw wa yastabdil qawman ghairakum wa laa tadurruuhu shai'aa; wal laahu 'alaa kulli shai'in Qadiir39. Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.Juz ke-10 tafsir ayat ke-39
-
اِلَّا تَـنۡصُرُوۡهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذۡ اَخۡرَجَهُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا ثَانِىَ اثۡنَيۡنِ اِذۡ هُمَا فِى الۡغَارِ اِذۡ يَقُوۡلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ فَاَنۡزَلَ اللّٰهُ سَكِيۡنَـتَهٗ عَلَيۡهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوۡدٍ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوا السُّفۡلٰى ؕ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِىَ الۡعُلۡيَا ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌIlla tansuruhu faqad nasarahullahu iz akhrajahul-lazina kafaru saniyasnaini iz huma fil-gari iz yaqulu lisahibihi la tahzan innallaha ma'ana, fa anzalallahu sakinatahu 'alaihi wa ayyadahu bijunudil lam tarauha wa ja'ala kalimatal-lazina kafarus-sufla, wa kalimatullahi hiyal-'ulya, wallahu 'azizun hakim40. Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.Juz ke-10 tafsir ayat ke-40
Para ulama sepakat bahwa bentuk kekufuran yang paling buruk ialah kemurtadan (ar-riddah) yaitu keluarnya seseorang dari Islam setelah dia mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Kisah tentang malaikat yang telah diberi syahwat oleh Allah SWT, Harut dan Marut, terdapat dalam al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 102. Hanya saja, kisah-kisah yang disampaikan para mufassir berbeda-beda.
Bisa jadi bahwa pendamping dari golongan malaikat ini bukan malaikat yang diperintah untuk mencatat amal beliau. Allah menunjuknya untuk memberi petunjuk dan membimbing beliau.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, mereka tidak bangkit dari kubur mereka pada hari Kiamat kecuali sebagaimana bangkitnya orang ketika kemasukan setan.
Malaikat yang telah diberi syahwat oleh Allah SWT, Harut dan Marut, sampai kini masih disiksa di Babil, di sebuah penjara bawah tanah dalam keadaan digantung dengan kepala terbalik dengan rantai besi.