Ramadan, Tirto Arum Gratiskan Renang dan Takjil
A
A
A
Selama Bulan Suci Ramadan, pengelola obyek wisata Tirto Arum di Jalan Soekarno-Hatta, Kabupaten Kendal, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pemudik Lebaran tahun ini.
Program setiap tahun ini dinamakan “Mudik Gratis”, yakni memberikan fasilitas serba gratis kepada para pemudik yang singgah di sini. Seperti renang, takjil, dan sekadar beristirahat santai.
Obyek wisata ini berdiri di atas lahan seluas sekitar tiga hektare. Terdiri dari berberapa bangunan, seperti kolam renang, lapangan futsal, kamar hotel, resto, meeting room, musala dan lima gazebo besar, serta tujuh gazebo kecil.
“Untuk kamar hotel kami sediakan 14 kamar, dan 32 kamar sedang dibangun. Tiga meeting room, dan satu copee shop. Untuk harga menginap mulai dari Rp200 ribu hingga Rp660 ribu. Tapi untuk sekadar istirahat di gazebo, renang, dan takjil gratis bagi pemudik yang singgah,” ujar Sri Sarwo Utomo, GM Obyek Wisata Tirto Arum, Jumat (10/7/2015).
Menurutnya, halaman parkir bahkan mampu menampung sekitar 200 sepeda motor dan 50 mobil. “Ongkos parkir hanya Rp1000 buat motor dan Rp2000 untuk mobil,” lanjutnya.
Sedangkan bagi pemudik yang hendak berbuka puasa sekaligus di obyek wisata ini juga sudah disajikan menu-menu istimewa, terutama Ikan Gurami Padang Pasir. Selain itu sedikitnya ada 50 lebih menu lain.
“Tapi kalau makan tidak gratis. Hanya makan, minum dan hotel yang tidak gratis,” paparnya.
Sejauh ini, banyak pengunjung yang memanfaatkan program ini pada sore hari. Biasanya mereka datang berkelompok untuk menikmati fasilitas sekaligus buka bersama. “Banyak yang datang pada sore hari, karena sekaligus buka bersama,” imbuhnya.
Alex Sukoco, pemudik asal Demak mengaku tidak tahu kalau sejumlah fasilitas di obyek wisata ini gratis. Namun, setelah masuk dirinya merasa senang. “Pas tanya tiket mau renang ternyata gratis saat Ramadan. Saya hanya membayar parkir saja,” kata dia.
Dia mudik bersama istrinya, Solekhah, dengan mengendarai sepeda motor. Menurutnya, program “Mudik Gratis” ini sangat membantu bagi pemudik yang menemppuh perjalanan jauh.
“Pemudik sangat membutuhkan program-program seperti ini. Karena pemudik rata-rata menempuh jarak yang sangat jauh,” tandasnya.
Program setiap tahun ini dinamakan “Mudik Gratis”, yakni memberikan fasilitas serba gratis kepada para pemudik yang singgah di sini. Seperti renang, takjil, dan sekadar beristirahat santai.
Obyek wisata ini berdiri di atas lahan seluas sekitar tiga hektare. Terdiri dari berberapa bangunan, seperti kolam renang, lapangan futsal, kamar hotel, resto, meeting room, musala dan lima gazebo besar, serta tujuh gazebo kecil.
“Untuk kamar hotel kami sediakan 14 kamar, dan 32 kamar sedang dibangun. Tiga meeting room, dan satu copee shop. Untuk harga menginap mulai dari Rp200 ribu hingga Rp660 ribu. Tapi untuk sekadar istirahat di gazebo, renang, dan takjil gratis bagi pemudik yang singgah,” ujar Sri Sarwo Utomo, GM Obyek Wisata Tirto Arum, Jumat (10/7/2015).
Menurutnya, halaman parkir bahkan mampu menampung sekitar 200 sepeda motor dan 50 mobil. “Ongkos parkir hanya Rp1000 buat motor dan Rp2000 untuk mobil,” lanjutnya.
Sedangkan bagi pemudik yang hendak berbuka puasa sekaligus di obyek wisata ini juga sudah disajikan menu-menu istimewa, terutama Ikan Gurami Padang Pasir. Selain itu sedikitnya ada 50 lebih menu lain.
“Tapi kalau makan tidak gratis. Hanya makan, minum dan hotel yang tidak gratis,” paparnya.
Sejauh ini, banyak pengunjung yang memanfaatkan program ini pada sore hari. Biasanya mereka datang berkelompok untuk menikmati fasilitas sekaligus buka bersama. “Banyak yang datang pada sore hari, karena sekaligus buka bersama,” imbuhnya.
Alex Sukoco, pemudik asal Demak mengaku tidak tahu kalau sejumlah fasilitas di obyek wisata ini gratis. Namun, setelah masuk dirinya merasa senang. “Pas tanya tiket mau renang ternyata gratis saat Ramadan. Saya hanya membayar parkir saja,” kata dia.
Dia mudik bersama istrinya, Solekhah, dengan mengendarai sepeda motor. Menurutnya, program “Mudik Gratis” ini sangat membantu bagi pemudik yang menemppuh perjalanan jauh.
“Pemudik sangat membutuhkan program-program seperti ini. Karena pemudik rata-rata menempuh jarak yang sangat jauh,” tandasnya.
(lis)