Hari ke-15 Ramadhan, Ini Tips Agar Puasa Menghasilkan Cahaya

Selasa, 27 April 2021 - 03:20 WIB
loading...
Hari ke-15 Ramadhan, Ini Tips Agar Puasa Menghasilkan Cahaya
Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruhnya. Foto/Ist
A A A
Tidak terasa kita sudah memasuki hari ke-15 Ramadhan. Pada 10 hari kedua Ramadhan ini disebut sebagai fase maghfiroh (ampunan). Agar puasa Ramadhan menghasilkan cahaya dan dapat melemahkan syahwat hendaknya setiap muslim memperhatikan hal berikut.

Ini termasuk rahasia bagi yang ingin meraih keberkahan bulan Ramadhan.Jangan sampai Ramadhan berlalu kita tidak mendapat keutamaan agung dari Ramadhan.



Fenomena di bulan Ramadhan sering kita dapati semangat beribadah sebagian kaum muslimin mulai melemah. Jamaah di berbagai masjid mulai menyusut. Padahal, kunci keberhasilan Ramadhan ada di 10 hari terakhir Ramadhan.

Buya Zein Ali menyampaikan Tips agar puasa menghasilkan cahaya.Beliau menukil perkataan sebagian Arifin (orang-orang makrifat kepada Allah):

الصوم بقدر ما يكون تجويعا للبطن فانه يكون غذاء للروح

"Besarnya makanan bagi ruh sesuai kadar kosongnya perut seseorang. Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruhnya."

Al-Imam Al-Habib Abdullah Al-Haddad (Yaman, 1634-1720) berkata:

ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ: ﻭﻣﻦ ﺁﺩﺍﺏ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ ، ﻭﻻ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻷﻛﻞ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ، ﻭﻟﻴﻘﺘﺼﺪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﻳﺠﺪ ﻣﺲ ﺍﻟﺠﻮﻉ ﻭﺍﻟﻌﻄﺶ ؛ ﻓﺘﺘﻬﺬﺏ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺗﻀﻌﻒ ﺷﻬﻮﺗﻪ ، ﻭﻳﺴﺘﻨﻴﺮ ﻗﻠﺒﻪ ...ﻭﺫﻟﻚ ﺳﺮ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﻣﻘﺼﻮﺩﻩ (ﺍﻟﻨﺼﺎﺋﺢ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﺹ 138)

"Di antara adab-adabnya orang yang berpuasa, hendaknya ia tidak memperbanyak tidur di siang hari dan tidak memperbanyak makan di malam hari. Hendaknya ia bersikap wajar saja akan hal tersebut, sehingga ia tetap merasakan rasa lapar dan dahaga (di siang harinya karena tidak banyak tidur, dan di malam harinya mampu berjaga karena tidak terlalu kenyang). Dengan demikian jiwanya akan bersih, nafsu syahwatnya akan melemah dan hatinya akan bercahaya. Inilah rahasia dan tujuan dari ibadah puasa."

Berkata Jalaluddin Rumi: "Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, Apinya akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab. Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan di dalam hasratmu".

Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Ihya Ulumuddin menerangkan tiga tingkatan dalam berpuasa, yairtu:
1. Tingkatan pertama: Menahan makan dan minum dan menjaga kemaluan dari godaan syahwat.
2. Tingkatan kedua: Selain menahan makan dan minum serta syahwat juga menahan pendengaran, pandangan, ucapan, tangan dan kaki dari segala macam bentuk dosa.
3. Tingkatan ketiga: Menjaga pandangan hati agar senantiasa memandang Allah dan tidak terbersit kepada selain-Nya.

Demikian tips agar ibadah puasa menghasilkan cahaya. Jangan sampai hari-hari Ramadhan kita diisi dengan banyak tidur. Semoga Allah memberi taufik-Nya dan kemampuan agar dapat menghidupkan Ramadhan dengan ibadah terbaik.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)