Pengusaha Kaya di Semarang Bagi Zakat pada Ribuan Warga

Sabtu, 11 Juli 2015 - 18:44 WIB
Pengusaha Kaya di Semarang Bagi Zakat pada Ribuan Warga
Pengusaha Kaya di Semarang Bagi Zakat pada Ribuan Warga
A A A
SEMARANG - Setiap Ramadan, ada sebuah tradisi pembagian zakat di Kota Semarang, Jawa Tengah yang dilakukan oleh pengusaha bernama Tasripin.

Kemarin, pembagian zakat mal oleh keluarga Tasripin kembali digelar. Bertempat di kediaman salah seorang keluarga Nawang Layung di Jalan Letjen Suprapto kawasan Kota Lama, ribuan orang rela antre berjam-jam untuk mendapatkan uang zakat dari keluarga tersebut.

Antrean warga sudah terlihat mengular lebih dari 500 meter sejak pagi hari. Meskipun, pembagian zakat baru dilakukan oleh keluarga Tasripin sekitar pukul 07.30 WIB.

Para warga penerima zakat kemudian berbaris antre satu persatu untuk mendapatkan amplop dari keluarga Tasripin. Untuk menjaga tidak terjadi kericuhan, sejumlah anggota Polisi dikerahkan untuk mengamankan pembagian zakat tersebut.

"Ini adalah tradisi turun temurun yang diwariskan oleh kakek Tasripin sejak 30 tahun silam. Setiap menjelang lebaran, selalu membagikan zakat mal kepada kaum yang membutuhkan. Ini adalah wujud saling berbagi kepada sesama di hari raya," kata Anton Budiarto (47), salah satu keluarga keturunan Tasripin.

Penerima zakat tersebut lanjut Anton merupakan warga yang membutuhkan yakni pengemis, tukang becak, buruh dan pengamen. Jumlahnya uang yang dibagikan pun bervariasi, sesuai umur penerimanya.

"Untuk tahun ini kami bagikan 1000 amplop berisi uang yang besarannya berbeda. Untuk anak-anak, isinya Rp15.000, untuk dewasa Rp25.000 dan lansia Rp50.000," imbuhnya.

Sementara itu, ratusan warga yang antre mengakui jika keluarga Tasripin selalu membagikan zakat setiap Ramadan. Setiap tahun, mereka selalu antre untuk mendapatkan bagian dari pembagian zakat itu.

"Setiap tahun saya datang ke sini untuk mendapatkan jatah zakat. Jarak antara rumah saya dengan lokasi ini cukup jauh juga, sekitar lima kilometer. Saya tempuh dengan jalan kaki," kata Ine (56), salah satu penerima zakat asal Peterongan.

Ine mengatakan, meski setiap pembagian dirinya harus rela berdesakan dan antre berjam-jam, namun hal itu tidak menyurutkan niatnya mengantre. Uang yang didapatkannya itu ia gunakan untuk membeli kebutuhan menjelang lebaran.

"Antre berjam-jam tidak apa, yang penting mendapatkan uang. Ini tadi saya antre sejak pukul 06.00 WIB dan mendapat uang Rp25.000. uangnya nanti akan saya belikan beras untuk dimakan bersama keluarga di hari raya Idul Fitri," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4596 seconds (0.1#10.140)