Hari Ini Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Pelindo Bima

BIMA - Sehari sebelum Lebaran, Pelabuhan Pelindo Bima-Nusa Tenggara Barat, dipadati pemudik. Ribuan pemudik yang datang dengan menggunakan dua kapal Pelni yakni KM Tilongkabila dan KM Awu, nampak memadati areal pelabuhan.

Lebih kurang tiga ribu lebih pemudik dari Pelabuhan Makassar yang menggunakan KM Tilongkabila dan pemudik dari Benoa Bali dengan KM Awu, tiba dengan selamat meski sudah beberapa hari belakangan terjadi cuaca buruk.

Ribuan pemudik yang turun dari dua kapal pelni tujuan Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ini, langsung memadati areal pelabuhan. Jumlah penumpang yang naik juga tak kalah banyak dengan tujuan NTT dan Makassar.

Terpantau, penumpang yang turun dan naik ke atas kapal saling berdesakkan di tangga kapal, dan areal pelabuhan. Beberapa penumpang ada yang terjepit di tangga kapal, hingga membuat kewalahan petugas dari kepolisian dan TNI.

Hiruk pikuk pemudik itu ditambah lagi dengan lalu lalang buruh kapal yang menggais rezeki dari penumpang hingga benar-benar padat. Hal ini membuat situasi pelabuhan tampak sangat padat.

Kepadatan juga terjadi diseluruh areal Pelabuhan Pelindo Bima. Desak-desakkan antara penumpang dan keluarga penumpang di areal pelabuhan tak terelakkan. Kemacetan baru bisa teratasi hingga pada pagi tadi.

Menurut Kepala Pelni Cabang Bima Adlu, membludaknya arus mudik kali ini disebabkan pengalihan penumpang dari kapal KM Wilis yang batal diberangkatkan ke kapal KM Ttilongkabila.

“Seharusnya KM Wilis tiba di Bima pada Rabu 15 Juli 2015 kemarin. Namun karena cuaca buruk, akhirnya penumpang dialihkan ke KM Tilongkabila,” katanya, kepada wartawan, Kamis (16/7/2015).

Penumpang KM Tilongkabila langsung melojak tinggi dari biasanya kapal ini hanya membawa ratusan hingga seribu penumpang, namun pada H-1 menjelang Lebaran ini terlihat penumpang dua kali lipat, bahkan tiga kali lipat dari sebelumnya.

Sementara itu, penumpang KM Awu dari Pelabuhan Benoa Denpasar Bali yang turun di Pelabuhan Pelindo Bima tidak mencapai seribu penumpang.