Geliat Hotel Menyiasati Low Season Saat Ramadan
A
A
A
YOGYAKARTA - Ramadan menjadi periode yang dikenal sebagai masa low season di mana tingkat kunjungan ke hotel-hotel di Yogyakarta mengalami penurunan cukup drastis. Saat itulah, biasanya kalangan perhotelan melakukan inovasi untuk menarik pengunjung. Salah satunya berlomba menyajikan menu andalan untuk berbuka puasa.
Mereka menyajikan menu-menu andalan untuk menarik para tamu. Karena mereka tidak lagi mengharapkan tamu menginap selama bulan Ramadan ini. Sangat sedikit tamu luar daerah yang menyelenggarakan kegiatan di Yogyakarta. Sehingga hotel-hotel yang ada di kota ini hanya mengharapkan tamu lokal saja.
Ramadan sebisa mungkin mereka kemas dengan menyajikan menu yang sebisa mungkin menarik pengunjung. Menu andalan mulai dari makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup akan selalu didampingi dengan minuman andalan. Rate hargapun mereka berlakukan bermacam-macam bergantung dari target market yang ingin mereka gapai.
Seperti yang dilakukan oleh Grand Aston Hotel Yogyakarta. Khusus untuk Ramadan dan Lebaran ini bahkan Grand Aston Hotel Yogyakarta telah mendatangkan bahan spesial yang mereka impor dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Tehnik memasaknyapun ada yang merekan lakukan secara khusus demi menghasilkan rasa yang berbeda.
Executive Chef Grand Aston Hotel Yogyakarta, Chef Jojo mengakui jika ramadan kali ini berbeda dengan ramadan-ramadan sebelumnya. Menu spesial telah mereka siapkan untuk menyambut para tamu yang sengaja datang untuk berbuka puasa.
Menu yang mereka siapkan berbahan daging sapi impor dan ikan salmon. "Semuanya impor dari Amerika Serikat,"tuturnya.
600 kilogram ikan salmon telah ia siapkan untuk menu khusus mereka. Dan untuk memenuhi kepentingan ramadan, mereka telah mengimpor daging sapi kualitas super seberat 2,5 ton. Semuanya mereka lakukan untuk menghasilkan menu yang berkualitas pula.
Khusus untuk daging sapi, mereka telah menyiapkan tehnik khusus dalam memasaknya. Mereka menggunakan tehnik memasak Olvie yaitu memasak daging dengan menggunakan lemak. Caranya yaitu merendam daging sapi di dalam minyak bersuhu 60 derajat selama 6 jam. Selain menghasilkan daging yang empuk nanti rasanya juga semakin nikmat.
Tahun ini memang berbeda dengan ramadan sebelumnya. Karena pihaknya menyediakan menu hanya 125 pax setiap hari. Jika tahun sebelumnya mereka selalu mengejar jumlah pengunjung. Tahun lalu, dalam sebulan mereka ditarget mampu mendatangkan tamu berbuka sebanyak 10.000 orang.
"Kali ini sangat terbatas. 125 pax perhari, jadi semua pasti kebagian, hanya dengan harga Rp 130.000 bisa menikmati sepuasnya,"ujarnya.
Sementara itu, Royal Ambarrukmo Yogyakarta memberikan peluang luas bagi para penikmatnya sesuai selera lidah dan budgetnya. Mereka menawarkan tiga lokasi dan paket berbeda untuk berbuka puasa. Tiga lokasi ini mereka sediakan sesuai dengan budget masing-masing.
Executive Chef Didi Sarwono mengatakan, pilihan pertama yang mereka sediakan adalah Ramadan Village di The Royal Restaurant. Tawaran ini mereka berikan untuk tamu yang menyukai menu Arab-Indonesia-Asia dengan harga Rp130.000 nett per orang.
Sementara tawaran kedua mereka berikan yaitu Kampoeng Djawi. "Semuanya spesial kami berikan kepada tamu,"tuturnya.
Kampoeng Djawi mereka selenggarakan di lokasi bersejarah Pendopo Agung Ambarrukmo dengan menu otentik Jawa seharga Rp98.000 nett per orang dan ada pula Punika Iftar yang menyuguhkan kudapan buka puasa ringan khas Arab hanya Rp48.000 nett per orangnya saja.
Dalam Ramadan Village, ada sekitar 50 lebih menu terbaik dari Arab, Indonesia dan Asia yang akan kami kembangkan lebih di dapur Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Keistimewaan rasa, bahan masakan pilihan, gabungan metode tradisional-modern yang dilakukan serta tanpa MSG, menjadi tajuk utama yang Royal Ambarrukmo Yogyakarta selalu junjung. Arabian Hot Dishes seperti Chicken Kabsah, Lamb Koffta, Stewed Okra with Meat Ball, Shawarma, Roti Jala.
"Pay 4 Dine 5" mereka hadirkan dimana hanya membayar 4 orang untuk tiap pemesanan 5 orang dan kelipatannya, membuat Ramadhan Village ini tak boleh dilewatkan, selain dari kualitas nomor wahid yang akan selalu digaransikan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta. "Setiap hari 50 gelas air zam-zam kami sediakan untuk yang berbuka,"tambahnya.
Di Kampoeng Djawi, mereka menghadirkan ragam pilihan masakan terbaik dengan bahan pilihan, saduran resep kuno dan cita rasa asli, Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga berusaha menggali, mengelevasi serta mengapresiasi kayanya khasanah kuliner Jawa Dwipa dan Yogyakarta.
Kampoeng Djawi memanjakan seluruh penggemar masakan khas Jawa dengan gaya lesehan dan sedapnya masing-masing kudapan unggulannya. Sebut saja Brambang Asem, Nasi Liwet, Tengkleng Kambing, Gadon Ayamhingga pilihan Aneka Penyetan dan Sambal Jawaserta hidangan pencuci mulut Jajan Pasar dan Dawet Ireng akan menjadi lini utama di antara menu-menu andalan lainnya.
Mereka menyajikan menu-menu andalan untuk menarik para tamu. Karena mereka tidak lagi mengharapkan tamu menginap selama bulan Ramadan ini. Sangat sedikit tamu luar daerah yang menyelenggarakan kegiatan di Yogyakarta. Sehingga hotel-hotel yang ada di kota ini hanya mengharapkan tamu lokal saja.
Ramadan sebisa mungkin mereka kemas dengan menyajikan menu yang sebisa mungkin menarik pengunjung. Menu andalan mulai dari makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup akan selalu didampingi dengan minuman andalan. Rate hargapun mereka berlakukan bermacam-macam bergantung dari target market yang ingin mereka gapai.
Seperti yang dilakukan oleh Grand Aston Hotel Yogyakarta. Khusus untuk Ramadan dan Lebaran ini bahkan Grand Aston Hotel Yogyakarta telah mendatangkan bahan spesial yang mereka impor dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Tehnik memasaknyapun ada yang merekan lakukan secara khusus demi menghasilkan rasa yang berbeda.
Executive Chef Grand Aston Hotel Yogyakarta, Chef Jojo mengakui jika ramadan kali ini berbeda dengan ramadan-ramadan sebelumnya. Menu spesial telah mereka siapkan untuk menyambut para tamu yang sengaja datang untuk berbuka puasa.
Menu yang mereka siapkan berbahan daging sapi impor dan ikan salmon. "Semuanya impor dari Amerika Serikat,"tuturnya.
600 kilogram ikan salmon telah ia siapkan untuk menu khusus mereka. Dan untuk memenuhi kepentingan ramadan, mereka telah mengimpor daging sapi kualitas super seberat 2,5 ton. Semuanya mereka lakukan untuk menghasilkan menu yang berkualitas pula.
Khusus untuk daging sapi, mereka telah menyiapkan tehnik khusus dalam memasaknya. Mereka menggunakan tehnik memasak Olvie yaitu memasak daging dengan menggunakan lemak. Caranya yaitu merendam daging sapi di dalam minyak bersuhu 60 derajat selama 6 jam. Selain menghasilkan daging yang empuk nanti rasanya juga semakin nikmat.
Tahun ini memang berbeda dengan ramadan sebelumnya. Karena pihaknya menyediakan menu hanya 125 pax setiap hari. Jika tahun sebelumnya mereka selalu mengejar jumlah pengunjung. Tahun lalu, dalam sebulan mereka ditarget mampu mendatangkan tamu berbuka sebanyak 10.000 orang.
"Kali ini sangat terbatas. 125 pax perhari, jadi semua pasti kebagian, hanya dengan harga Rp 130.000 bisa menikmati sepuasnya,"ujarnya.
Sementara itu, Royal Ambarrukmo Yogyakarta memberikan peluang luas bagi para penikmatnya sesuai selera lidah dan budgetnya. Mereka menawarkan tiga lokasi dan paket berbeda untuk berbuka puasa. Tiga lokasi ini mereka sediakan sesuai dengan budget masing-masing.
Executive Chef Didi Sarwono mengatakan, pilihan pertama yang mereka sediakan adalah Ramadan Village di The Royal Restaurant. Tawaran ini mereka berikan untuk tamu yang menyukai menu Arab-Indonesia-Asia dengan harga Rp130.000 nett per orang.
Sementara tawaran kedua mereka berikan yaitu Kampoeng Djawi. "Semuanya spesial kami berikan kepada tamu,"tuturnya.
Kampoeng Djawi mereka selenggarakan di lokasi bersejarah Pendopo Agung Ambarrukmo dengan menu otentik Jawa seharga Rp98.000 nett per orang dan ada pula Punika Iftar yang menyuguhkan kudapan buka puasa ringan khas Arab hanya Rp48.000 nett per orangnya saja.
Dalam Ramadan Village, ada sekitar 50 lebih menu terbaik dari Arab, Indonesia dan Asia yang akan kami kembangkan lebih di dapur Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Keistimewaan rasa, bahan masakan pilihan, gabungan metode tradisional-modern yang dilakukan serta tanpa MSG, menjadi tajuk utama yang Royal Ambarrukmo Yogyakarta selalu junjung. Arabian Hot Dishes seperti Chicken Kabsah, Lamb Koffta, Stewed Okra with Meat Ball, Shawarma, Roti Jala.
"Pay 4 Dine 5" mereka hadirkan dimana hanya membayar 4 orang untuk tiap pemesanan 5 orang dan kelipatannya, membuat Ramadhan Village ini tak boleh dilewatkan, selain dari kualitas nomor wahid yang akan selalu digaransikan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta. "Setiap hari 50 gelas air zam-zam kami sediakan untuk yang berbuka,"tambahnya.
Di Kampoeng Djawi, mereka menghadirkan ragam pilihan masakan terbaik dengan bahan pilihan, saduran resep kuno dan cita rasa asli, Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga berusaha menggali, mengelevasi serta mengapresiasi kayanya khasanah kuliner Jawa Dwipa dan Yogyakarta.
Kampoeng Djawi memanjakan seluruh penggemar masakan khas Jawa dengan gaya lesehan dan sedapnya masing-masing kudapan unggulannya. Sebut saja Brambang Asem, Nasi Liwet, Tengkleng Kambing, Gadon Ayamhingga pilihan Aneka Penyetan dan Sambal Jawaserta hidangan pencuci mulut Jajan Pasar dan Dawet Ireng akan menjadi lini utama di antara menu-menu andalan lainnya.
(bbk)