Adab Rasulullah Saat Berpuasa Ramadan

Jum'at, 02 Juni 2017 - 14:26 WIB
Adab Rasulullah Saat...
Adab Rasulullah Saat Berpuasa Ramadan
A A A
RAMADAN benar-benar telah menyapa umat mukmin di seluruh dunia. Kurang lebih sepekan sudah perang melawan hawa nafsu dilakukan.

Banyak orang pasti sudah tahu tata cara melakukan ibadah sebulan penuh itu. Namun tidak sedikit yang belum mengetahui bagaimana adab Rasulullah SAW berpuasa Ramadan.

Hal ini penting diketahui agar puasa kita benar-benar diterima Allah SWT, sebagaimana bunyi hadis Qudsi, "Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ". (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Dan berikut ini adalah adab Rasulullah saat berpuasa Ramadan:
1. Rasulullah S.A.W Bersahur
Sahur merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum puasa. Rasulullah selalu melakukan sahur di akhir waktu. Sahur sangat dianjurkan untuk menjaga stamina dan kesegaran saat berpuasa.

Dari Anas Bin Malik r.a, Rasulullah SAW bersabda: Bersahurlah kerana pada sahur itu terdapat keberkatan.(HR: Al-Bukhari)

Selain itu ada hal penting soal sahur ini, yakni pembeda dengan puasanya ahli kitab. "Perbedaan antara puasa kami dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur (HR: Muslim)"

2. Menyegerakan Berbuka

Rasulullah selalu menyegerakan berbuka setelah tanda masuk untuk berbuka. Perbuatan ini bisa mendatangkan kebaikan untuk mereka setelah menahan makan dan minum sepanjang hari.

"Manusia itu akan terus berada dalam kebaikan selagi dia menyegerakan berbuka puasa.(Al-Bukhari & Muslim)"

Sebaliknya memperlambat buka adalah perbuatan yang dilarang Rasulullah. Sayangnya hal ini sering dianggap remeh oleh kaum muslim.

3. Berbuka Puasa dengan Rutab, Tamar, atau Air

Rasulullah dalam berbuka biasanya mengonsumsi kurma dan setengguk air. Tiada makanan berat masuk ke dalam tubuh beliau.

Rasulullah, dalam sebuah hadis hasan yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Tirmidzi, "berbuka puasa dengan beberapa biji rutab sebelum shalat. Sekiranya tidak ada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan apabila tidak ada tamar maka beliau minum beberapa teguk air."

Sebagai informasi rutab adalah kurma yang telah masak dan masih basah. Daging buahnya lembut dan manis. Sedangkan tamar adalah kurma masak yang telah kering.

4. Berdoa Ketika Berbuka
Saat berbuka Rasulullah selalu berdoa seperti yang diriwayatkan Abu Daud. Ia selalu mengucapkan
"Dzahaba ad-dhama'u wabtalati al-uriqu watsabbati al-ajru InsyaAllah." Yang artinya: Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat, dan telah ditetapkan pahala. Insya Allah."

Selain itu, kita bisa berdoa apa saja karena doa orang yang berpuasa puasa termasuk salah satu jenis doa yang mustajab. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang berpuasa, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."

Abdullah bin Amr bin al-'Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang puasa ketika berbuka memeliki doa yang tidak akan ditolak."

5. Tidak Berlebih-lebihan Makan saat Berbuka

Rasulullah sangat gamblang mengajarkan umatnya dalam berbuka puasa, termasuk proporsi makanan untuk tidak berlebih. Dalam gambarannya, proporsi yang tidak berlebih itu adalah sepertiga berisi makanan, sepertiganya berisi air, dan sepertiganya lagi berisi udara.

Ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al Araf: 31, yang artinya: "Dan makan dan minumlah kamu, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka orang yang berlebih-lebihan."

6. Memberi Makan Orang yang Puasa

Satu hal yang selalu dilakukan Rasulullah adalah memberi makan prang yang berpuasa dan akan berbuka puasa. Begitu besarnya kemuliaan yang didapat sehingga orang tersebut akan mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa memberi makan seorang yang berpuasa, ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Jika seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa diundang berbuka puasa, wajib hukumnya untuk memenuhi undangan tersebut. Orang yang diundang ini juga disarankan mendoakan kebaikan kepada si pemberi makan.

"Orang-orang yang baik telah makan makananmu dan para malaikat telah bershalawat kepadamu serta orang-orang yang berpuasa telah berbuka di rumahmu." (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An Nasa`i, dan yang lainnya)

7. Saling Mendoakan Orang yang Memberi Jamuan Buka Puasa

Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Anas r.a., diceritakan bahwa Rasulullah datang kepada Saad bin Ubadah, dan dia menghidangkan roti dan minyak. Maka, Rasulullah makan bersamanya dan Rasulullah bersabda: "Telah berbuka puasa di sisi kamu mereka yang berpuasa, telah makan makananmu mereka yang baik dan telah berselawat ke atas kamu para malaikat."

8. Sebelum Makan Ucapkan 'Bismillah'

Adab berbuka puasa berupa ucapan basmallah sebelum makan dilakukan agar tambah barokah. Hal inilah yang diatur dalam Islam agar makan kita, termasuk saat berbuka puasa menjadi barokah, dalam artian menuai kebaikan yang banyak.

"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu membaca 'bismillah'). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)

* Dari berbagai sumber
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1041 seconds (0.1#10.140)