Mari Ajari Anak-Anak Menjauhi Sifat Sombong si Qorun
A
A
A
Perjalanan Mobile Qur’an (MoQu) PPPA Daarul Qur'an kali ini, sampai di Kompleks Perumahan Sarana Indah Permai, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Sebuah masjid berdiri megah di antara rumah-rumah bergaya minimalis. Salah satu bangunan minimalis itu adalah Rumah Tahfizh Ar Ridho. Tempat anak-anak di Perumahan Sarana Indah Permai belajar dan menghafal Alquran.
Adalah Memi (41) yang tergerak mewadahi keinginan anak-anak tersebut dengan menjadikan kediamannya sebagai rumah tahfizh. Membina ilmu di luar sekolah, memang harus jadi aktivitas wajib anak-anak. Kini, menghafal Alquran jadi rutinitas anak-anak kompleks tersebut setiap harinya.
MoQu mendapat kesempatan mengajak anak-anak kalangan elite untuk terus menghafal Alquran. Alif, koordinator MoQu pun menyampaikan sebuah kisah tentang si Qorun. Cerita seorang pemuda yang sombong dan serakah lantaran memiliki kekayaan melimpah.
Sampai-sampai ia menanggap dirinya lebih pantas menjadi nabi menggantikan Nabi Musa, a.s. Hingga akhirnya, Allah SWT membuat bumi berguncang dan menenggelamkan Qorun beserta seluruh hartanya ke dalam bumi.
Selain mengajak santri-santri Rumah Tahfizh Ar Ridho semakin semangat menghafal Alquran, Alif juga ingin mengajarkan anak-anak yang tinggal di kawasan elite ini tidak memiliki sifat seperti Qorun. Kekayaan orang tua tidak boleh membuat mereka menjadi sombong dan berbangga diri. ''Semoga, anak-anak bisa mengambil pelajaran dari cerita si Qorun,” tutur Alif.
MoQu akan terus berjelajah ke kompleks-kompleks perumahan elite, kampung-kampung, ataupun jalan-jalan sempit untuk terus mendawamkan semangat menghafal Alquran kepada anak-anak Indonesia.
Sumber: www.pppa.or.id
Adalah Memi (41) yang tergerak mewadahi keinginan anak-anak tersebut dengan menjadikan kediamannya sebagai rumah tahfizh. Membina ilmu di luar sekolah, memang harus jadi aktivitas wajib anak-anak. Kini, menghafal Alquran jadi rutinitas anak-anak kompleks tersebut setiap harinya.
MoQu mendapat kesempatan mengajak anak-anak kalangan elite untuk terus menghafal Alquran. Alif, koordinator MoQu pun menyampaikan sebuah kisah tentang si Qorun. Cerita seorang pemuda yang sombong dan serakah lantaran memiliki kekayaan melimpah.
Sampai-sampai ia menanggap dirinya lebih pantas menjadi nabi menggantikan Nabi Musa, a.s. Hingga akhirnya, Allah SWT membuat bumi berguncang dan menenggelamkan Qorun beserta seluruh hartanya ke dalam bumi.
Selain mengajak santri-santri Rumah Tahfizh Ar Ridho semakin semangat menghafal Alquran, Alif juga ingin mengajarkan anak-anak yang tinggal di kawasan elite ini tidak memiliki sifat seperti Qorun. Kekayaan orang tua tidak boleh membuat mereka menjadi sombong dan berbangga diri. ''Semoga, anak-anak bisa mengambil pelajaran dari cerita si Qorun,” tutur Alif.
MoQu akan terus berjelajah ke kompleks-kompleks perumahan elite, kampung-kampung, ataupun jalan-jalan sempit untuk terus mendawamkan semangat menghafal Alquran kepada anak-anak Indonesia.
Sumber: www.pppa.or.id
(aww)