Hentikan Caci Maki, Jaga Lisan di Bulan Ramadan

Jum'at, 09 Juni 2017 - 06:15 WIB
Hentikan Caci Maki, Jaga Lisan di Bulan Ramadan
Hentikan Caci Maki, Jaga Lisan di Bulan Ramadan
A A A
JAKARTA - Ramadan jadi momentum bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dari sifat tercela. Berhentinya sejenak makan dan minum selama berpuasa dapat diikuti oleh berhentinya lisan dari perkataan yang tidak perlu.

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim: Apabila salah seorang dari kalian berpuasa disuatu hari, maka janganlah ia berkata kotor dan berbuat kesia-sian. Bila ia mendapat cacian dari seseorang dan menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’.

Menurut Ketua Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, Ramadan hendaknya digunakan untuk memperbaiki diri seorang manusia dari sifat tercela. Apabila masuk Ramadan seseorang masih melakukan perbuatan yang dilarang agama maka tentu saja esensi puasa belum sampai pada dirinya.

"Ramadan sebaiknya digunakan untuk memperkuat, bukan memperlemah," ujar pria yang akrab disapa Gus Yaqut kepada KORAN SINDO, Kamis 8 Juni 2017.

Yaqut mengaitkan pentingnya menjaga lisan dengan kondisi masyarakat saat ini yang banyak melakukan aksi saling serang dan caci maki di antara sesama. Terlebih di media sosial (medsos) yang menurut dia kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

"Ramadan ini sekalian menjadi bulan kita berlatih untuk menghentikan caci maki. Hindari dan hentikan saling menghujat di media sosial maupun di tengah kehidupan bermasyarakat," pinta Yaqut.

Lebih jauh Yaqut mengingatkan, bahwa datangnya bulan penuh berkah sepantasnya dapat memperkuat jalinan silaturahmi di antara sesama. Bukan justru sebaliknya, membuat sekat atas dasar perbedaan agama, suku, budaya dan bangsa.

"Seharunya jalin persaudaraan dengan jalan saling menghormati antar sesama, yang berbeda agama, suku, golongan dan sebagainya," tambah Gus Yaqut.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4857 seconds (0.1#10.140)