Muslim Irlandia Ajak Warga Rayakan Ramadan Sekaligus Mengenal Islam
A
A
A
DUBLIN - Warga Irlandia dari semua umur, latar belakang, dan usia diundang untuk ambil bagian dalam merayakan bulan suci Ramadan. Perayaan ini diadakan saat matahari terbenam pada akhir pekan ini di St Patrick's Park, Dublin.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh sekelompok anak muda Muslim Irlandia. Mereka berharap kegiatan ini mendorong komunikasi dan pemahaman di antara warga Irlandia di saat umat Muslim semakin mengalami stigmatisasi. Acara ini berlangsung selama tiga hari dari hari ini, Jumat (9/6/2017), sampai hari Minggu.
Pemrakarsa kegiatan bertajuk Under One Tent ini akan mendirikan sebuah tenda besar di St Patrick's Park. Keberadaan tenda ini untuk menarik perhatian orang-orang yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan bertemu dengan anggota masyarakat Muslim Irlandia sekaligus bergabung untuk buka puasa bersama.
"Under Onte Tent bertujuan untuk fokus pada hal-hal besar yang kita bagikan sebagai manusia; rasa sebagai masyarakat sebangsa dan persahabatan," kata salah satu penyelenggara, Hajar Akl seperti dikutip dari Irish Times.
"Anda akan bisa melihat semua orang yang berbeda satu sama lain tapi bersama-sama, kami hanyalah satu kelompok besar orang yang menikmati makan malam, makanan pencuci mulut dan permainan yang menyenangkan," katanya lagi.
"Anda bisa mengalami dunia ideal dimana 'perbedaan' bukanlah hal yang buruk tapi sesuatu yang dirayakan dan sesuatu yang membuat orang lebih dekat bersama-sama," imbuhnya.
Fatih El Sayed, yang pihak menjalankan acara tersebut, mengatakan bahwa kelompoknya memutuskan untuk memperluas perayaan tersebut setelah keberhasilan kongres Ramadhan tahun lalu di pusat kota.
"Idenya adalah membawa sebanyak mungkin orang dari berbagai latar belakang dan kepercayaan dan membuka pintu untuk mengetahui lebih banyak tentang Ramadan dan menghancurkan hambatan apapun," katanya.
Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut memutuskan untuk mengadakan acara di taman umum daripada sebuah masjid untuk membuatnya lebih mudah diakses oleh publik.
"Inilah cara kami mengundang masyarakat luas untuk bergabung bersama kami saat berbuka puasa. Ini memungkinkan lebih banyak integrasi," jelasnya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh sekelompok anak muda Muslim Irlandia. Mereka berharap kegiatan ini mendorong komunikasi dan pemahaman di antara warga Irlandia di saat umat Muslim semakin mengalami stigmatisasi. Acara ini berlangsung selama tiga hari dari hari ini, Jumat (9/6/2017), sampai hari Minggu.
Pemrakarsa kegiatan bertajuk Under One Tent ini akan mendirikan sebuah tenda besar di St Patrick's Park. Keberadaan tenda ini untuk menarik perhatian orang-orang yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan bertemu dengan anggota masyarakat Muslim Irlandia sekaligus bergabung untuk buka puasa bersama.
"Under Onte Tent bertujuan untuk fokus pada hal-hal besar yang kita bagikan sebagai manusia; rasa sebagai masyarakat sebangsa dan persahabatan," kata salah satu penyelenggara, Hajar Akl seperti dikutip dari Irish Times.
"Anda akan bisa melihat semua orang yang berbeda satu sama lain tapi bersama-sama, kami hanyalah satu kelompok besar orang yang menikmati makan malam, makanan pencuci mulut dan permainan yang menyenangkan," katanya lagi.
"Anda bisa mengalami dunia ideal dimana 'perbedaan' bukanlah hal yang buruk tapi sesuatu yang dirayakan dan sesuatu yang membuat orang lebih dekat bersama-sama," imbuhnya.
Fatih El Sayed, yang pihak menjalankan acara tersebut, mengatakan bahwa kelompoknya memutuskan untuk memperluas perayaan tersebut setelah keberhasilan kongres Ramadhan tahun lalu di pusat kota.
"Idenya adalah membawa sebanyak mungkin orang dari berbagai latar belakang dan kepercayaan dan membuka pintu untuk mengetahui lebih banyak tentang Ramadan dan menghancurkan hambatan apapun," katanya.
Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut memutuskan untuk mengadakan acara di taman umum daripada sebuah masjid untuk membuatnya lebih mudah diakses oleh publik.
"Inilah cara kami mengundang masyarakat luas untuk bergabung bersama kami saat berbuka puasa. Ini memungkinkan lebih banyak integrasi," jelasnya.
(ian)