Peringati Nuzulul Quran, WNI di Qatar Doa Bersama agar Konflik Berakhir Damai

Senin, 12 Juni 2017 - 01:01 WIB
Peringati Nuzulul Quran, WNI di Qatar Doa Bersama agar Konflik Berakhir Damai
Peringati Nuzulul Quran, WNI di Qatar Doa Bersama agar Konflik Berakhir Damai
A A A
DOHA - Warga Negara Indonesia (WNI) di Qatar melakukan doa bersama agar konflik diplomatik yang terjadi antara negara-negara Arab dengan Qatar segera berakhir. Acara tersebut dilakukan pada peringatan Nuzulul Quran di KBRI Doha.

Acara yang diikuti sebanyak 250 orang yang terdiri dari wakil-wakil dari 51 organisasi masyarakat Indonesia di Qatar digelar pada Minggu, 11 Juni 2017. Peringatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Ramadan yang dilakukan oleh Komunitas Indonesia yang dikoordinasikan oleh Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) yang dipimpin Abdullah dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang menjadi wadah bagi sekitar 40.000 WNI yang dipimpin oleh Edwin Kurniawan.
Acara tersebut merupakan rangkaian acara komunitas diaspora yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha. Dalam sambutaannya, Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kiranya agar masyarakat Indonesia turut mendoakan agar konflik di Timur Tengah khususnya yang dihadapi Qatar segera memperoleh solusi yang baik untuk kawasan Timur Tengan khususnya bagi umat Islam.

Mantan Anggota DPR ini juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengimbau WNI agar tetap tenang namun waspada karena konflik ini hanya bersifat politis dan mengharapkan para ormas-ormas yang ada di Qatar turut membantu meredakan WNI yang panik akibat informasi yang keliru.

Dubes juga menyampaikan Presiden Jokowi telah menelpon Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada 9 Juni 2017 lalu, guna menyampaikan komitmen Indonesia untuk berperan dalam penyelesaian konflik melalui dialog. Sebelumnya Menlu Retno juga singgah ke Qatar dan berkomunikasi dengan Menlu Qatar Sheikh Muhammad Al-Thani dan sekaligus melihat kesiapan KBRI dalam mengantisipasi konflik.

Terkait dengan adanya rumor dan informasi mengenai adanya konsentrasi militer di perbatasan Qatar-Saudi Arabia. Mantan Irjen TNI ini mengirim tim KBRI guna melihat perkembangan diperbatasan kedua negara secara langsung dan menverifikasi informasi tersebut serta mengupdate mengenai prosedur imigrasi melintasi perbatasan.

Berdasarkan pantauan, kondisi perbatasan aman dan terkendali. Rumor yang beredar mengenai mobilisasi pengerahan militer ternyata tidak terbukti. Imigrasi Qatar masih mengijinkan setiap pemegang paspor Saudi untuk melintasi perbatasannya.

Namun terjadi penurunan lalu lintas yang cukup drastis di perbatasan sekitar 75%. Apalagi mengingat sebelumnya bahwa sekitar 40% kebutuhan impor Qatar melalui perbatasan darat Saudi Arabia.

Ketua IMSQA Abdullah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dubes Basri yang memfasilitasi acara Nuzulul Quran sekaligus memberikan paparan bagi WNI agar tetap tenang dalam menghadapi konflik di Qatar. “Kami merasa tenang dengan upaya yang dilakukan KBRI,” ucapnya.

Dalam ceramah yang disampaikan Ustaz Dr. Azhami Samiun Jazuli MA, dipaparkan mengenai makna dan hikmah Nuzulul Quran bahwa hidup manusia pasti akan lebih baik jika selalu bersama Quran karena Quran lebih baik dari apa saja yang di dunia. Perlunya kita bersungguh sungguh untuk melakukan hijrah yang berdasarkan Al Quran sebagai kitab yang rahmatan lilalamin.

Diakhir ceramah, Ustadz Azhami mengajak WNI di Qatar untuk berdoa agar konflik di kawasan segera berakhir dengan damai.

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim, mengatakan, selama bulan Ramadan telah diselenggarakan berbagai kegiatan seperti buka puasa bersama TKI, peringatan Nuzulul Quran, salat tarawih, ceramah Ramadan, Ramadan Fun 2017, penyaluran zakat fitrah yang kemudian ditutup dengan salat Idul Fitri.

Acara tersebut juga mengundang para TKI bermasalah yang berada di penampungan KBRI Doha guna meringankan penderitaan para TKW yang menunggu dipulangkan agar merasakan peringatan Nuzulul Quran.

Menurut pejabat KBRI Doha Boy Dharmawan, dalam rangka mengantisipasi konflik, KBRI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memastikan kesiapan staf KBRI dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI. Selain itu, KBRI juga telah memiliki Contigency Plan atau langkah antisipasi guna melindungi WNI dan aset Pemerintah RI di Qatar.

Ditambahkannya, KBRI menghimbau WNI untuk segera memperbarui data dengan melaporkan keberadaannya di Qatar. Layanan lapor diri bisa dilakukan online melalui http://paspor.kbridoha.com. Jumlah WNI di Qatar yang telah melapor diri ke KBRI sampai Juni 2017 terdapat sekitar 29 ribu.

Selain itu, dalam rangka memperkuat pelayanan masyarakat, KBRI juga dengan menyediakan layanan Hotline KBRI Doha yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi pada nomor +974 3332 2875.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5758 seconds (0.1#10.140)