Menanamkan Kecintaan Alquran di Dada Anak-anak Perbatasan
A
A
A
MANOKWARI - Kerumunan anak-anak meramaikan suasana di Masjid Nurul Iman, Desa Makwan, Manokwari, Papua Barat. Mereka adalah para santri dari para ustaz dan ustazah penerima simpatik guru. Ada kurang lebih 84 Orang yang hadir.
Mereka datang berduyun-duyun ke masjid untuk mengikuti kegiatan Ramadan yang diadakan oleh PPPA Daarul Qur’an . Tetapi ada yang membuat mereka lebih tertarik. "Jakarta.” Nama kota itu seperti virus yang membuat datang banyak kerumunan orang. ''Ada tamu dari Jakarta, ada program Ramadan”.
Terdengar suara anak-anak yang berlarian menghampiri tim PPPA Daarul Qur’an dalam program Ramadhan Ceria Hingga di Tapal Batas. Program ini bertujuan berbagi kebahagiaan dengan seluruh anak-anak di pelosok-pelosok Nusantara. Tujuannya tentu saja tidak hanya berbagi keceriaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kecintaan Alquran dengan media yang menarik seperti games, film edukasi, dan motivasi.
Panasnya suhu di desa Makwan menjadi tidak terasa. Dalam keadaan berpuasa pun anak-anak tidak kekurangan semangat mengikuti kegiatan. Kegiatan dimulai dengan sedikit canda tawa. Mengajak mereka sedikit bercanda ria secara positif.
Setelah itu salah satu hal yang paling dinanti anak-anak adalah nonton film. Namanya daerah terpencil bagi mereka, melihat proyektor adalah alat yang luar biasa. ''Kakak, kenapa ada gambar di tembok, ada televisi kah di situ,” celetuk seorang anak yang membuat gelak tawa.
Kegiatan nonton film bertujuan mengedukasi anak-anak dengan memetik hikmah dari setiap lakon yang ada di film. Kegiatan berlanjut dengan games yang diselingi ngaji bareng ayat-ayat pendek. Anak-anak sepertinya lupa jika mereka sedang berpuasa. Itu pula yang memantik tim PPPA Daarul Qur’an untuk lebih bersemangat lagi. Saat puas bermain games dan ngaji bareng, kegiatan ditutup dengan One Day One Ayat.
One Day One Ayat adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghafal Alquran dengan satu hari satu ayat. Walaupun sebagian dari mereka masih menduduki kelas Iqra tetapi tak menyurutkan mereka ikut dalam menghafal dengan metode One Day One Ayat.
Walaupun hanya ayat-ayat pendek, tetapi semangat mereka mencerminkan esok hari mereka adalah generasi-generasi Qur’an yang kuat jika terus disemai dan dipupuk. Semoga generasi-generasi kemudian hari adalah pencipta-pencipta kedamaian.
Sumber: www.pppa.or.id
Mereka datang berduyun-duyun ke masjid untuk mengikuti kegiatan Ramadan yang diadakan oleh PPPA Daarul Qur’an . Tetapi ada yang membuat mereka lebih tertarik. "Jakarta.” Nama kota itu seperti virus yang membuat datang banyak kerumunan orang. ''Ada tamu dari Jakarta, ada program Ramadan”.
Terdengar suara anak-anak yang berlarian menghampiri tim PPPA Daarul Qur’an dalam program Ramadhan Ceria Hingga di Tapal Batas. Program ini bertujuan berbagi kebahagiaan dengan seluruh anak-anak di pelosok-pelosok Nusantara. Tujuannya tentu saja tidak hanya berbagi keceriaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kecintaan Alquran dengan media yang menarik seperti games, film edukasi, dan motivasi.
Panasnya suhu di desa Makwan menjadi tidak terasa. Dalam keadaan berpuasa pun anak-anak tidak kekurangan semangat mengikuti kegiatan. Kegiatan dimulai dengan sedikit canda tawa. Mengajak mereka sedikit bercanda ria secara positif.
Setelah itu salah satu hal yang paling dinanti anak-anak adalah nonton film. Namanya daerah terpencil bagi mereka, melihat proyektor adalah alat yang luar biasa. ''Kakak, kenapa ada gambar di tembok, ada televisi kah di situ,” celetuk seorang anak yang membuat gelak tawa.
Kegiatan nonton film bertujuan mengedukasi anak-anak dengan memetik hikmah dari setiap lakon yang ada di film. Kegiatan berlanjut dengan games yang diselingi ngaji bareng ayat-ayat pendek. Anak-anak sepertinya lupa jika mereka sedang berpuasa. Itu pula yang memantik tim PPPA Daarul Qur’an untuk lebih bersemangat lagi. Saat puas bermain games dan ngaji bareng, kegiatan ditutup dengan One Day One Ayat.
One Day One Ayat adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghafal Alquran dengan satu hari satu ayat. Walaupun sebagian dari mereka masih menduduki kelas Iqra tetapi tak menyurutkan mereka ikut dalam menghafal dengan metode One Day One Ayat.
Walaupun hanya ayat-ayat pendek, tetapi semangat mereka mencerminkan esok hari mereka adalah generasi-generasi Qur’an yang kuat jika terus disemai dan dipupuk. Semoga generasi-generasi kemudian hari adalah pencipta-pencipta kedamaian.
Sumber: www.pppa.or.id
(aww)