Kisah Syihab Yang Membuka Mata Hati

Senin, 12 Juni 2017 - 14:39 WIB
Kisah Syihab Yang Membuka Mata Hati
Kisah Syihab Yang Membuka Mata Hati
A A A
Ahmad Syihab Athoillah adalah seorang anak yang spesial. Ia terlahir dengan tunanetra. Namun, meski tak dapat melihat indahnya kehidupan, Syihab tak pernah merasa rendah diri.Ia membalas semua kekurangannya dengan prestasi yang membanggakan.

Benar, Syihab adalah seorang penghafal Alquran. Di usianya yang baru menginjak 10 tahun, ia telah hafal 4 juz. Syihab juga antusias belajar ceramah di hadapan banyak orang. Putra pasangan Sifa dan Kasiono ini menunjukkan ketertarikannya kepada Alquran. ''Sejak umur 2 tahun Syihab sangat senang mendengarkan lantunan ayat suci Alquran. Ia mulai belajar menghafal Alquran ketika masuk TK dibimbing oleh Abinya," kata Sifa tersenyum bangga.

Tidak mudah menjalani kehidupan sehari-hari dengan keterbatasan fisik. Ada ujian kesabaran luar biasa bagi keluarga yang mendampinginya. Syihab memang membutuhkan bantuan orang lain untuk menjadi mata untuknya. Di sinilah, kasih sayang seorang ibu tampak begitu nyata kepada sang buah hati.

Harinya adalah bersama sang ibu. Mulai dari bangun tidur, mandi, makan, sekolah, belajar dan tidur kembali. ''Saya yang membacakan buku pelajaran untuk Syihab, saya juga menemani Syihab di sekolah. Kalau Syihab bersemangat, kenapa kami harus menyerah?,”ungkap Sifa dengan mata berkaca-kaca.

Siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 4 Kota Malang ini menginspirasi di lingkungannya. Syihab senantiasa mengumandangkan azan di musala dekat rumah setiap waktu salat tiba. Ia juga sering membaca Alquran dan murojaah hafalannya menggunakan pengeras suara. Barangkali, keteguhan dan semangatnyalah yang membuat masyarakat sekitar mengikuti jejak kebaikannya.

Masjid yang sepi pengunjung menjadi hidup setelah kehadiran Syihab. Banyak warga yang senang salat berjamaah di masjid, juga anak-anak kecil yang mengaji bersama di masjid. Mungkin Allah SWT ingin menunjukkan pada kita sisi lain di balik semua kekurangannya, Syihab menjadi seseorang yang berkah di lingkungannya.

Syihab memiliki cita-cita yang mulia. Ia ingin menjadi seorang motivator dan ulama. Kedua orang tuanya sangat bangga dan mendukung dengan sepenuh hati. ''Semoga Syihab tetap istiqamah menjalani hafalan sampai khatam 30 juz, lebih rajin belajar Bahasa Arab, dan menjadi anak yang sholeh," doa tulus sang ibu.

“Teman-teman harus sering-sering baca Alquran dan kurangi main game-nya, biar bisa masuk surga," kata Syihab saat memberikan pesannya.

Selain Syihab, ada Ifa, gadis cantik dan berhijab yang tidak dapat berbicara, difabel. Kekurangan itu tak membuatnya merendah. Sekarang ia tengah menempuh pendidikan seni rupa di Universitas Brawijaya. Bersama teman-temannya, ia tampil memeragakan puisi dengan ceria dan indah. Senyum selalu menghiasi wajahnya. Ifa sangat menyukai bidang kecantikan dan kerajinan tangan. Tak jarang ia diundang sebagai model dalam berbagai acara.

Syihab dan Ifa menjadi pengisi acara buka puasa bersama dan khataman Alquran yang diselenggarakan PPPA Daarul Qur’an Malang. Selain penampilan keduanya, ada ceramah dari Kiyai Bisri tentang Ramadan dan dakwah bersama PPPA Daarul Qur’an Malang."Acara ini sangat baik, kita bisa membantu dakwah PPPA Daarul Qur’an," katanya ketika menyampaikan ceramah.

Buka puasa dan khataman Qur’an bersama ini mengundang rumah tahfidz PPPA Daarul Qur’an Malang, Panti Asuhan Al Munawarah Batu, dan TPQ Al-Hikmah 1 Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Peserta sangat menikmati penampilan hiburan dan ceramah sore kemarin. Acara ditutup dengan buka puasa bersama. ''Kami senang dengan acaranya, bisa ketemu teman baru dan buka puasa gratis," curhat Adi dan Danis yang sejenak kemudian melahap makanannya.

Rasulullah SAW bersabda, ''Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadan”. Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana Allah memberikan banyak bonus kebaikan dibandingkan bulan-bulannya lainnya.

Sumber: www.pppa.or.id
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2631 seconds (0.1#10.140)