Menunggu Buka Puasa dengan Membuat Mural
A
A
A
BLORA - Perempatan SMA Negeri 1 Blora, Jawa Tengah, yang merupakan pertemuan Jalan Tentara Pelajar dengan Jalan Dr Sutomo kini berubah warna. Ini setelah sejumlah pelajar SMA favorit di Blora itu membuat karya mural atau lukisan dinding warna-warni untuk mempercantik sudut kota.
Dengan menaiki tangga, mereka membuat mural berukuran besar hingga setinggi tiga meter. Tangan-tangan mereka tampak asyik memainkan kuas untuk menggambar dengan cat aneka warna. Tak sekadar menggores kuas, mereka membuat mural dengan mengusung tema nasionalisme dan seni budaya.
"Paling selatan kita buat mural kepala burung garuda, sedangkan di sebelah utara perempatan ada mural tentang barongan, penari gambyong, penari tayub, wayang krucil, penari jaranan, dan lainnya. Kita kerjakan sore hari sambil ngabuburit," kata guru seni rupa, Taufan Affandi, saat mendampingi anak didiknya, Selasa (13/6/2017).
Meski sedang berpuasa, mereka tampak tidak lelah. Beberapa tim saling membantu mewarnai dinding tembok yang sudah lama tidak tersentuh pembaharuan warna cat. Tidak hanya saat ngabuburit, pada malam harinya setelah tarawih mereka kembali membuat mural.
"Yang ada di pojokan perempatan nanti akan diperindah dengan bingkai dan mozaik kayu," ujar Taufan.
Raden Irham (17), pelajar SMAN 1 Blora yang ikut membuat mural mengungkapkan rasa senangnya karena diberi wadah untuk berekspresi. Dia bersama teman-temannya bisa menuangkan ide kreatif di tembok besar.
"Senang sekali diperbolehkan membuat lukisan mural di dinding kota. Selain untuk mengasah kreativitas, kegiatan ini juga untuk mengisi waktu luang sembari menunggu buka puasa. Semua melakukan dengan semangat," ujarnya.
Dengan menaiki tangga, mereka membuat mural berukuran besar hingga setinggi tiga meter. Tangan-tangan mereka tampak asyik memainkan kuas untuk menggambar dengan cat aneka warna. Tak sekadar menggores kuas, mereka membuat mural dengan mengusung tema nasionalisme dan seni budaya.
"Paling selatan kita buat mural kepala burung garuda, sedangkan di sebelah utara perempatan ada mural tentang barongan, penari gambyong, penari tayub, wayang krucil, penari jaranan, dan lainnya. Kita kerjakan sore hari sambil ngabuburit," kata guru seni rupa, Taufan Affandi, saat mendampingi anak didiknya, Selasa (13/6/2017).
Meski sedang berpuasa, mereka tampak tidak lelah. Beberapa tim saling membantu mewarnai dinding tembok yang sudah lama tidak tersentuh pembaharuan warna cat. Tidak hanya saat ngabuburit, pada malam harinya setelah tarawih mereka kembali membuat mural.
"Yang ada di pojokan perempatan nanti akan diperindah dengan bingkai dan mozaik kayu," ujar Taufan.
Raden Irham (17), pelajar SMAN 1 Blora yang ikut membuat mural mengungkapkan rasa senangnya karena diberi wadah untuk berekspresi. Dia bersama teman-temannya bisa menuangkan ide kreatif di tembok besar.
"Senang sekali diperbolehkan membuat lukisan mural di dinding kota. Selain untuk mengasah kreativitas, kegiatan ini juga untuk mengisi waktu luang sembari menunggu buka puasa. Semua melakukan dengan semangat," ujarnya.
(zik)