Santri Penghafal Alquran Itu Keren
A
A
A
SEMARANG - Alquran merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Peristiwa turunnya Alqur’an dijadikan momen yang tepat oleh PPPA Daarul Qur’an Semarang untuk menyelenggarakan event “Malam Seribu Penghafal Quran (MSPQ)”.
Event MSPQ yang dilaksanakan pada Senin (12/6) itu, bertepatan dengan 17 Ramadan 1438 H bertempat di Masjid An Nur Lamper Tengah, Semarang. Kegiatan ini diikuti para santri rumah tahfidz, anak-anak TPQ di sekitar lokasi event dan jamaah umum.
Acara dimulai sejak ba’da Ashar, diawali dengan program andalan “Mobile Qur’an (MoQu)” kepada para santri yang disampaikan oleh Kak Blangkon. Melaui dongeng islami ini, anak-anak dimotivasi untuk semakin mencintai Alquran. Selang waktu setelah dongeng, acara dilanjutkan dengan buka bersama dan Salat Maghrib berjamaah.
Setelah Salat Maghrib acara inti dimulai yakni khotmil Qur’an oleh para peserta. Mereka membuat halaqah yang dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mengkhatamkan 30 juz Alqur’an. Mendekati azan Isya yang siap berkumandang, para peserta ternyata telah selesai mengkhatamkan Alquran. Saat itu pula bertepatan dengan derasnya guyuran hujan, yang seolah semesta alam ingin turut serta menemani para perindu surga Allah ini untuk melantunkan kalam-kalam illahi.
Pada kesempatan kali ini, PPPA Daarul Qur’an Semarang menghadirkan Syakir Daulay sebagaiguest starsekaligus menjadi imam pada salat Tarawih malam itu. Syakir Sendiri merupakan salah satu santri dari Pondok Pesantren Daarul Qur’an Ketapang yang memiliki banyak prestasi.
''Dengan hadirnya Ananda Syakir Daulay sebagaiguest starpada acara ini, kami berharap dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk bersemangat menghafalkan Alquran, dan mengubahmindsetbahwa sebenarnya jadi penghafal Alquran itu keren bahkan tetap bisa menjadi anak gaul yang sesuai pada koridornya,” ungkap Dwi Frihanto, Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang.
Setelah Tarawih berjamaah acara dilanjutkan dengan doa khataman Qur’an dan talkshow inspiratif yang dikemas secara santai bersama Syakir Daulay dan Ustaz Kholid Hidayatullah selaku pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Jawa Tengah. Dalam talkshow ini, Ustad Khalid menyampaikan betapa pentingnya mencintai Alquran.
”Menghafal Alquran bukanlah hal yang sulit, diawali dengan niat untuk menghafal dan selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam menghafal Alquran sesaat sebelum membacanya. Kemudian menjalankan proses hafalan sesuai dengan metode, dan yang paling penting istiqamah,”tutur pria kelahiran Kediri ini.
Sementara itu, Syakir lebih banyak menyampaikan suka duka di pesantren dan keinginannya masuk pesantren. Santri berusia 15 tahun ini, menuturkan bahwa masuk pesantren adalah atas keinginannya sendiri. Bersama dengan ketiga saudara laki-lakinya, ia masuk pesantren yang langsung berada di bawah bimbingan Ustaz Yusuf Mansur.
Syakir menanamkan betapa pentingnya Alquran kepada puluhan jamaah.,Karena kelak Alquran lah yang akan menolong di akhirat. Alquran pula yang akan menghadiahkan sebuah mahkota kepada kedua orang tua. “Menjadi santri penghafal Alquran itu keren. Dengan mencintai Al quran kita bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat,”ungkap Syakir di hadapan para jamaah yang hadir pada malam itu.
Event MSPQ yang dilaksanakan pada Senin (12/6) itu, bertepatan dengan 17 Ramadan 1438 H bertempat di Masjid An Nur Lamper Tengah, Semarang. Kegiatan ini diikuti para santri rumah tahfidz, anak-anak TPQ di sekitar lokasi event dan jamaah umum.
Acara dimulai sejak ba’da Ashar, diawali dengan program andalan “Mobile Qur’an (MoQu)” kepada para santri yang disampaikan oleh Kak Blangkon. Melaui dongeng islami ini, anak-anak dimotivasi untuk semakin mencintai Alquran. Selang waktu setelah dongeng, acara dilanjutkan dengan buka bersama dan Salat Maghrib berjamaah.
Setelah Salat Maghrib acara inti dimulai yakni khotmil Qur’an oleh para peserta. Mereka membuat halaqah yang dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mengkhatamkan 30 juz Alqur’an. Mendekati azan Isya yang siap berkumandang, para peserta ternyata telah selesai mengkhatamkan Alquran. Saat itu pula bertepatan dengan derasnya guyuran hujan, yang seolah semesta alam ingin turut serta menemani para perindu surga Allah ini untuk melantunkan kalam-kalam illahi.
Pada kesempatan kali ini, PPPA Daarul Qur’an Semarang menghadirkan Syakir Daulay sebagaiguest starsekaligus menjadi imam pada salat Tarawih malam itu. Syakir Sendiri merupakan salah satu santri dari Pondok Pesantren Daarul Qur’an Ketapang yang memiliki banyak prestasi.
''Dengan hadirnya Ananda Syakir Daulay sebagaiguest starpada acara ini, kami berharap dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk bersemangat menghafalkan Alquran, dan mengubahmindsetbahwa sebenarnya jadi penghafal Alquran itu keren bahkan tetap bisa menjadi anak gaul yang sesuai pada koridornya,” ungkap Dwi Frihanto, Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang.
Setelah Tarawih berjamaah acara dilanjutkan dengan doa khataman Qur’an dan talkshow inspiratif yang dikemas secara santai bersama Syakir Daulay dan Ustaz Kholid Hidayatullah selaku pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an Jawa Tengah. Dalam talkshow ini, Ustad Khalid menyampaikan betapa pentingnya mencintai Alquran.
”Menghafal Alquran bukanlah hal yang sulit, diawali dengan niat untuk menghafal dan selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam menghafal Alquran sesaat sebelum membacanya. Kemudian menjalankan proses hafalan sesuai dengan metode, dan yang paling penting istiqamah,”tutur pria kelahiran Kediri ini.
Sementara itu, Syakir lebih banyak menyampaikan suka duka di pesantren dan keinginannya masuk pesantren. Santri berusia 15 tahun ini, menuturkan bahwa masuk pesantren adalah atas keinginannya sendiri. Bersama dengan ketiga saudara laki-lakinya, ia masuk pesantren yang langsung berada di bawah bimbingan Ustaz Yusuf Mansur.
Syakir menanamkan betapa pentingnya Alquran kepada puluhan jamaah.,Karena kelak Alquran lah yang akan menolong di akhirat. Alquran pula yang akan menghadiahkan sebuah mahkota kepada kedua orang tua. “Menjadi santri penghafal Alquran itu keren. Dengan mencintai Al quran kita bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat,”ungkap Syakir di hadapan para jamaah yang hadir pada malam itu.
(aww)