Doa Nabi Ayyub Ketika Ditimpa Penyakit

Sabtu, 02 Juni 2018 - 17:30 WIB
Doa Nabi Ayyub Ketika...
Doa Nabi Ayyub Ketika Ditimpa Penyakit
A A A
Ayyub 'alaihissalam (AS) adalah seorang nabi mulia yang nasabnya sampai kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Kesabarannya patut diteladani meskipun diuji dengan kehilangan seluruh harta, keluarga dan serangan penyakit.

Seperti dikisahkan di berbagai kitab dan riwayat, Nabi Ayyub memiliki harta yang sangat banyak. Ia juga memiliki istri saleha dan keturunan yang baik. Ayyub menghadapi ujian berat, hartanya habis, anak-anaknya meninggal dunia, ternaknya binasa, dan Nabi Ayyub ditinggal sendiri dengan cobaan penyakit berat. Semua anggota badannya terkena penyakit kulit kecuali hati dan lisannya yang senantiasa berzikr kepada Allah. (Baca Juga: Kisah Nabi Ayyub dan Gangguan Iblis Laknatullah)

Dalam menghadapi musibah itu, Beliau tetap bersabar. Hari pun berlalu, derita kian berat, keluarganya menjauhinya dan kaumnya mengasingkannya. Hanya seorang istri yang sabar mengurusnya dan memenuhi haknya.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Orang yang paling keras cobaannya ialah para nabi, kemudian orang-orang saleh, lalu menyusul orang-orang yang utama dan orang-orang yang sebawahnya. Dalam hadis lain disebut: “Seorang lelaki diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka cobaan yang menimpanya diperkuat pula”.

Setelah waktu berlalu yaitu 18 tahun lamanya, maka Nabi Ayyub pun memohon kepada Allah Swt agar menghilangkan derita yang dihadapinya. Doa Nabi Ayyub ini diabadikan Allah dalam Alquran Surah Al-Anbiya.

Wa 'Ayyuba 'Idz Naada Rabbahu 'Annii Massanii Adh-dhurru wa Anta Arhamur-Raahimin.

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (QS. Al Anbiya': 83)

Maka Allah mewahyukan kepada Ayyub agar menghentakkan kakinya ke tanah, lalu Ayyub melakukannya, tiba-tiba memancarlah air yang sejuk. Kemudian ia mandi daripadanya, lalu Ayyub sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla.

Tidak ada satu pun luka dan penyakit yang dirasakannya kecuali sembuh seluruhnya. Ia juga meminum air itu, sehingga tidak ada satu penyakit yang ada dalam tubuhnya kecuali keluar dan dirinya kembali sehat seperti sebelumnya sebagai orang yang rupawan.

Allah menghilangkan penyakit yang menimpa Ayyub dan jasadnya kembali sehat. Dia juga memberikan kekayaan yang kepadanya, mengembalikan harta dan memberikan keturunan kepadanya. Kisah ini sebagaiman firman Allah:

"Dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS Al Anbiyaa': 84)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: Setelah Allah memulihkan kesehatan Ayub, maka Allah menghujaninya dengan belalang emas. Lalu Ayub memungutinya dengan tangan dan memasukkannya ke dalam baju. Maka dikatakan kepadanya, "Hai Ayub, tidakkah engkau merasa kenyang?" Ayub menjawab, "Wahai Tuhanku, siapakah yang merasa kenyang dengan rahmat-Mu?”

Abu Ya'la dan Al Bazzar meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Nabi Allah Ayyub mendapat cobaan selama 18 tahun, sehingga orang dekat dan jauhnya menjauhinya selain dua orang saudara akrabnya yang sering menjenguk di pagi dan sore.
Lalu salah satunya berkata kepada yang lain, "Engkau tahu, demi Allah, dia telah melakukan dosa yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun.Kawannya berkata, "Dosa apa itu?" Ia menjawab, "Sudah 18 tahun Allah tidak merahmatinya dengan menghilangkan cobaan itu." Saat keduanya menjenguknya di sore, maka salah satunya tidak sabar sehingga menyampaikan masalah itu kepadanya.

Ayyub berkata, "Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, hanya saja Allah mengetahui bahwa aku pernah melewati dua orang laki-laki yang bertengkar, lalu keduanya menyebut nama Allah, kemudian aku pulang ke rumahku dan membayarkan kaffarat untuk keduanya karena aku tidak suka kedua orang itu menyebut nama Allah untuk yang tidak hak.

Beliau juga bersabda, "Nabi Ayyub keluar jika hendak buang hajat. Apabila ia telah selesai buang hajat, istrinya menuntunnya sampai ke tempat buang hajat.

Suatu hari Nabi Ayyub terlambat dari istrinya, dan diwahyukan kepada Nabi Ayyub di tempatnya: “Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. " (QS Shad: 42).

Istrinya menunggunya cukup lama, dia menjumpai Ayyub sambil memperhatikannya sedang berjalan ke arahnya, sementara Allah telah menghilangkan penyakitnya, dan Nabi Ayyub dalam keadaan lebih tampan daripada sebelumnya. Saat istrinya melihat, istrinya langsung berkata: "Semoga Allah memberkahimu, apakah engkau melihat Nabi Allah yang sedang diuji? Demi Allah, aku tidak melihat seorang pun yang lebih mirip ketika sehat daripada kamu?" Ayyub menjawab: "Akulah orangnya."

Nabi Ayyub memiliki dua tumpukan gandum, yang satu untuk gandum dan yang satu lagi untuk jewawut, lalu Allah mengirimkan dua awan. Saat salah satu dari awan itu berada di atas tumpukan gandum, awan itu menumpahkan emas sehingga melimpah ruah. Sedangkan awan yang satu lagi menumpahkan perak ke tumpukan jewawut sehingga melimpah ruah.

Demikianlah kisah Nabi Ayyub dan doa yang dimohonkannya. Berkat tawakkal dan kesabarannya, Allah memberikan kesembuhan dan melimpahkan nikmat yang banyak.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)