Keutamaan Madinah, Kota Suci yang Tak Bisa Dimasuki Dajjal (Bagian 1)

Selasa, 30 April 2019 - 14:40 WIB
Keutamaan Madinah, Kota Suci yang Tak Bisa Dimasuki Dajjal (Bagian 1)
Keutamaan Madinah, Kota Suci yang Tak Bisa Dimasuki Dajjal (Bagian 1)
A A A
Bagi umat Islam, Madinah Al-Munawwarah bukanlah kota yang asing. Apalagi mereka yang pernah melaksanakan ibadah haji atau umrah pasti menyukai dan mencintai kota ini.

Madinah Al-Munawwarah yang berarti ‘kota bercahaya’ adalah sebuah kota di daerah Hijaz sekaligus ibukota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi . Di kota ini terdapat Masjid Nabawi (Masjid Nabi), tempat dimakamkannya utusan Allah untuk alam semesta, Nabi Muhammad SAW. Madinah merupakan suci kedua bagi umat Islam setelah Makkah.Apa saja keutamaan dan kesucian yang dimiliki Kota Madinah? Berikut ringkasan yang dikutip dari berbagai hadis Nabi dalam Kitab Shahih Bukhari.

1. Kesucian Kota Madinah
Dari Anas radhiallahu anhu (RA) mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda: "Madinah itu haram (Tanah Suci) dari ini sampai ini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bid'ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid'ah (atau melindungi orang yang berbuat bid'ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya."

Abu Hurairah RA berkata: "Seandainya saya melihat biawak memakan rumput di Madinah, niscaya saya tidak akan menghardiknya." Nabi SW bersabda, "Apa yang ada di antara dua batu hitam (tanda pembatas) Madinah itu diharamkan lewat lisanku." (Dalam satu riwayat: "Apa yang ada di antara dua batu hitam Madinah adalah haram.") Abu Hurairah berkata, "Nabi mendatangi bani Haritsah, lalu beliau bersabda, "Saya kira kalian wahai bani Haritsah, telah keluar dari Tanah Haram." Kemudian beliau berpaling dan bersabda, "Namun, kalian masih ada di Tanah Haram."

2. Madinah Itu Melenyapkan Manusia yang Buruk-Buruk
Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah bersabda, 'Saya diperintahkan pergi ke suatu desa yang memakan desa-desa yang lain, mereka menyebutnya Yatsrib. Yaitu, Madinah, yang meniadakan manusia (yang buruk) sebagaimana ubupan (embusan tukang besi) meniadakan kotoran besi."

3. Iman Itu Akan Berhimpun ke Madinah
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya iman itu berkumpul ke Madinah sebagaimana ular berkumpul di lubangnya."

4. Dosa Orang yang Bermaksud Berbuat Buruk terhadap Para Penghuni Kota Madinah
Sa'ad RA berkata, "Saya mendengar Nabi bersabda, 'Tidaklah seseorang membuat tipu daya terhadap penghuni Madinah melainkan ia akan hancur sebagaimana hancurnya garam dalam air.”

5. Benteng-Benteng Kota Madinah
Usamah RA berkata, "Nabi naik ke salah satu benteng Madinah lalu beliau bersabda, 'Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? (Mereka menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah-rumah kamu seperti tempat tempat jatuhnya tetesan air hujan.'"

6. Dajjal Tidak Bisa Memasuki Kota Madinah

Abu Bakar RA mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah masuk Kota Madinah ketakutan terhadap Dajjal, pada hari itu Madinah mempunyai tujuh buah pintu gerbang, di atas setiap pintu ada dua malaikat penjaga."

Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah bersabda, 'pada pintu-pintu kota Madinah ada malaikat yang menyebabkan tha'un 'wabah' dan Dajjal tidak memasukinya."

Anas bin Malik RA mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak ada suatu negeri kecuali akan dimasuki oleh Dajjal selain Kota Makkah dan Madinah yang setiap pintu gerbangnya ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya, (maka Dajal dan wabah tha'un tidak akan dapat mendekatinya insya Allah. Dan dalam satu riwayat: Dajjal datang sehingga turun di sudut Kota Madinah. Kemudian Madinah menggoncang penghuninya tiga kali. Sehingga, Allah mengeluarkan seluruh orang kafir dan munafik."
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3142 seconds (0.1#10.140)