Wasiat Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW
A
A
A
Malaikat Jibril adalah pemimpin para malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Di dalam Alqur'an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin.
Dalam Kitab “Tariq Ramadhan, Muhammad Rasul Zaman Kita” disebutkan, terkadang ketika Nabi Muhammad SAW sedang berjalan, dia menyaksikan wujud Jibril memenuhi cakrawala, dan jika dia berpaling, dia tetap menyaksikan wujud Jibril di hadapannya. Hal ini menggambarkan betapa besarnya fisik Jibril dalam pandangan mata manusia. (Baca Juga: Kisah Mengharukan, Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW)
Jibril menampakkan wujudnya dengan 600 sayap antara masyriq (timur) dan maghrib (barat) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.
Jibril datang menemui Rasulullah SAW untuk mengantar kalam Ilahi dan juga mendidik para sahabat Nabi. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ummul mukminin Aisyah RA menjelaskan bagaimana wahyu datang kepada Nabi SAW. Aisyah berkata, al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara wahyu sampai kepadamu?”
Beliau SAW menjawab, ”Terkadang wahyu itu datang kepadaku seperti suara lonceng, dan inilah yang terberat bagiku, dan aku memperhatikan apa dia katakan. Dan terkadang seorang malaikat mendatangi dengan berwujud seorang lelaki, lalu dia menyampaikan wahyu kepadaku, aku pun memperhatikan apa yang dia ucapkan.”
Beberapa kali Jibril datang kepada Nabi SAW dengan sifat-sifat kemalaikatannya. Keadaan inilah yang terberat bagi Nabi dan terkadang ia datang dengan fisik laki-laki. (Baca Juga: Kisah Seorang Arab Badui Bertanya tentang Akhlak Rasulullah)
Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad (kumpulan nasihat bagi para hamba) karya Syeikh Nawawi Al Bantany dijelaskan satu hadits tentang wasiat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Seperti apa wasiatnya?
Berikut hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Al-Anshari RA yang bersumber langsung dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang tetangga, sampai saya kira ia mau menjadikannya sebagai ahli waris. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang perempuan, sampai saya kira ia akan mengharamkan menalakya. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang hamba hamba sahaya, sampai saya kira ia akan menentukan saat kemerdekaan mereka dengan sendirinya."
"Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang bersiwak, sampai saya kira ia akan menjadi wajib. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang salat berjamaah, sampai saya kira Allah tidak akan menerima salat kecuali dengan berjamaah. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku agar mengerjakan salat Qiyamul Lail, sampai saya kira tidak boleh tidur di malam hari. Dan Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku agar berzikir (menyebut) nama Allah, sampai saya kira suatu ucapan tidak bermanfaat tanpa disertai zikir kepada Allah (menyebut Asma Allah)."Demikian pesan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Jika dicermati wasiat tersebut sarat dengan hikmah karena di dalamnya terdapat banyak nasihat yang merupakan tuntunan syariat.
Dalam Kitab “Tariq Ramadhan, Muhammad Rasul Zaman Kita” disebutkan, terkadang ketika Nabi Muhammad SAW sedang berjalan, dia menyaksikan wujud Jibril memenuhi cakrawala, dan jika dia berpaling, dia tetap menyaksikan wujud Jibril di hadapannya. Hal ini menggambarkan betapa besarnya fisik Jibril dalam pandangan mata manusia. (Baca Juga: Kisah Mengharukan, Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW)
Jibril menampakkan wujudnya dengan 600 sayap antara masyriq (timur) dan maghrib (barat) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.
Jibril datang menemui Rasulullah SAW untuk mengantar kalam Ilahi dan juga mendidik para sahabat Nabi. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ummul mukminin Aisyah RA menjelaskan bagaimana wahyu datang kepada Nabi SAW. Aisyah berkata, al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara wahyu sampai kepadamu?”
Beliau SAW menjawab, ”Terkadang wahyu itu datang kepadaku seperti suara lonceng, dan inilah yang terberat bagiku, dan aku memperhatikan apa dia katakan. Dan terkadang seorang malaikat mendatangi dengan berwujud seorang lelaki, lalu dia menyampaikan wahyu kepadaku, aku pun memperhatikan apa yang dia ucapkan.”
Beberapa kali Jibril datang kepada Nabi SAW dengan sifat-sifat kemalaikatannya. Keadaan inilah yang terberat bagi Nabi dan terkadang ia datang dengan fisik laki-laki. (Baca Juga: Kisah Seorang Arab Badui Bertanya tentang Akhlak Rasulullah)
Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad (kumpulan nasihat bagi para hamba) karya Syeikh Nawawi Al Bantany dijelaskan satu hadits tentang wasiat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Seperti apa wasiatnya?
Berikut hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Al-Anshari RA yang bersumber langsung dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda yang artinya sebagai berikut:
“Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang tetangga, sampai saya kira ia mau menjadikannya sebagai ahli waris. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang perempuan, sampai saya kira ia akan mengharamkan menalakya. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang hamba hamba sahaya, sampai saya kira ia akan menentukan saat kemerdekaan mereka dengan sendirinya."
"Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang bersiwak, sampai saya kira ia akan menjadi wajib. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang salat berjamaah, sampai saya kira Allah tidak akan menerima salat kecuali dengan berjamaah. Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku agar mengerjakan salat Qiyamul Lail, sampai saya kira tidak boleh tidur di malam hari. Dan Malaikat Jibril selalu mewasiatkan kepadaku agar berzikir (menyebut) nama Allah, sampai saya kira suatu ucapan tidak bermanfaat tanpa disertai zikir kepada Allah (menyebut Asma Allah)."Demikian pesan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Jika dicermati wasiat tersebut sarat dengan hikmah karena di dalamnya terdapat banyak nasihat yang merupakan tuntunan syariat.
(rhs)