Meneladani Sifat Dermawan Nabi Muhammad SAW
loading...
A
A
A
Ahmad Satori Ismail
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)
Hubungan manusia dengan Allah SWT adalah suatu keharusan. Tapi, keseimbangan antara hubungan dengan manusia juga harus diindahkan. Umat yang ingin sejahtera dunia dan akhirat harus menjaga hubungan dengan Allah SWT dan manusia. Hubungan manusia dengan Allah SWT dalam bentuk ibadah-ibadah mahdhah dan ibadah lainnya, sedangkan hubungan dengan sesama manusia adalah dengan melakukan ibadah-ibadah sosial.
Di antara ibadah-ibadah sosial yang sangat penting agar kita menjadi manusia beruntung adalah bersedekah. Kita harus punya kepedulian kepada mereka yang membutuhkan, membantu fakir miskin, dan orang-orang yang mengalami kekurangan. Oleh karena itu, ciri orang muttaqin ahli surga di antaranya adalah gemar bersedekah. Dalam sutrat Adz-Dzariat disebutkan, “di dalam harta mereka terdapat hak untuk orang-orang miskin yang meminta maupun orang miskin yang tidak meminta.”
Oleh sebab itu, kalau kita ingin bahagia dunia dan akhirat, kita ingin lepas dari berbagai macam musibah yang menimpa, kalau harta kita tidak bangkrut, kondisi ekonomi kita tidak susah, maka kita wajib menjaga kepedulian, termasuk di antaranya memperkuat sedekah apalagi pada momentum bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Ramadhan adalah saat paling mahal, karena sedekah paling afdal adalah sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Apalagi dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW bahwa beliau orang yang sangat dermawan dan di bulan Ramadan beliau lebih dermawan lagi. Nabi Muhammad SAW ingin mengajarkan kepada umatnya bahwa Ramadan adalah bulan istimewa, bulan dilipatgandakannya pahala, bulan penuh ampunan, bulan Alquran, dan bulan bersedekah.
Oleh karena itu, kepada orang dermawan, kami mengimbau agar pada bulan Ramadan ini mari kita memaksimalkan sedekah. Ini adalah momentum bagi kita untuk peduli kepada saudara-saudara kita apalagi dalam situasi pandemi wabah Covid-19 yang membuat saudara kita mengalami banyak kesulitan.
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)
Hubungan manusia dengan Allah SWT adalah suatu keharusan. Tapi, keseimbangan antara hubungan dengan manusia juga harus diindahkan. Umat yang ingin sejahtera dunia dan akhirat harus menjaga hubungan dengan Allah SWT dan manusia. Hubungan manusia dengan Allah SWT dalam bentuk ibadah-ibadah mahdhah dan ibadah lainnya, sedangkan hubungan dengan sesama manusia adalah dengan melakukan ibadah-ibadah sosial.
Di antara ibadah-ibadah sosial yang sangat penting agar kita menjadi manusia beruntung adalah bersedekah. Kita harus punya kepedulian kepada mereka yang membutuhkan, membantu fakir miskin, dan orang-orang yang mengalami kekurangan. Oleh karena itu, ciri orang muttaqin ahli surga di antaranya adalah gemar bersedekah. Dalam sutrat Adz-Dzariat disebutkan, “di dalam harta mereka terdapat hak untuk orang-orang miskin yang meminta maupun orang miskin yang tidak meminta.”
Oleh sebab itu, kalau kita ingin bahagia dunia dan akhirat, kita ingin lepas dari berbagai macam musibah yang menimpa, kalau harta kita tidak bangkrut, kondisi ekonomi kita tidak susah, maka kita wajib menjaga kepedulian, termasuk di antaranya memperkuat sedekah apalagi pada momentum bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Ramadhan adalah saat paling mahal, karena sedekah paling afdal adalah sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Apalagi dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW bahwa beliau orang yang sangat dermawan dan di bulan Ramadan beliau lebih dermawan lagi. Nabi Muhammad SAW ingin mengajarkan kepada umatnya bahwa Ramadan adalah bulan istimewa, bulan dilipatgandakannya pahala, bulan penuh ampunan, bulan Alquran, dan bulan bersedekah.
Oleh karena itu, kepada orang dermawan, kami mengimbau agar pada bulan Ramadan ini mari kita memaksimalkan sedekah. Ini adalah momentum bagi kita untuk peduli kepada saudara-saudara kita apalagi dalam situasi pandemi wabah Covid-19 yang membuat saudara kita mengalami banyak kesulitan.
(ysw)