Kisah Rasulullah Berdialog dengan Unta
A
A
A
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tidak hanya disifati dengan kejujuran dan akhlak mulia. Lebih dari itu, kemuliaan yang dimiliki Beilau berupa mukjizat membuat banyak orang takjub dan terpesona.
Tak heran jika beliau disebut sebagai manusia terpilih, pemimpin para Nabi dan rahmat bagi semesta. Semua kisah perjalanan hidup beliau selalu berkesan dan sarat pelajaran (hikmah). Seperti kisah beliau ketika berdialog dengan seekor unta. (Baca Juga: Kisah Kebijaksanaan Rasulullah Saat Pembebasan Makkah)
Dikisahkan, ada salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Uqa'il bin Abu Thalib. Dia seorang yang baru saja memeluk Islam. Rasulullah tahu kalau Uqa'il masih memiliki keraguan. Sehingga, jika Rasulullah melakukan perjalanan, beliau selalu mengajak Uqa'il untuk menjadi teman selama perjalanan.
Ketika Rasulullah berniat berkeliling negeri Arab, beliau mengajak Uqa'il untuk menemaninya dalam perjalanan. Selama perjalanan itu, sifat Rasulullah SAW yang pemurah dan baik hati sangat terlihat.
Hampir di setiap perjalanan, beliau berhenti sejenak untuk beristirahat dan mencoba lebih dekat dengan penduduk Arab. Beliau pun selalu berkomunikasi dan menolong mereka yang membutuhkan pertolongan.
Uqa'il dan para penduduk Arab sangat kagum dengan sosok Rasulullah yang begitu santun kepada semua orang termasuk kepada orang miskin bahkan pengemis. Sehingga penduduk Arab tidak ragu untuk berbicara, bertanya dan mengadu tentang segala sesuatu yang mereka alami kepada Rasulullah.
Tidak hanya manusia yang mengadu dan bercerita tentang suatu masalah, bahkan seekor unta pun mendatangi beliau dan menceritakan perihal yang dialaminya. Di tengah perjalanan, Nabi Muhammad SAW dan Uqa'il melihat seekor unta yang berlari seperti dikejar sesuatu.
Beliau akhirnya berhenti untuk memastikan apa yang tengah terjadi pada unta tersebut. Di saat Rasulullah berhenti, tiba-tiba unta itu berlari dan meloncat menuju hadapan Rasulullah, sampai hampir menabrak tubuh Raulullah.
Rasulullah SAW sangat terkejut dengan kehadiran unta itu ke depannya secara tiba-tiba. Beliau bertanya, "Apa yang engkau alami, sampai engkau meloncat sejauh itu hingga di depanku?" tanya Rasulullah sebagaimana beliau berkomunikasi dengan manusia.
Unta itu pun terlihat ketakutan dan langsung menjawab,
"Ya, Rasulullah, aku minta perlindungan darimu." (Baca Juga: Tangisan Rasulullah yang Mengguncang 'Arsy)
Uqa'il yang melihat dan mendengar Rasulullah SAW berdialog dengan unta itu terkejut keheranan dan hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Namun, hal itu benar-benar terjadi di depannya.
Uqa'il yang semula tidak yakin dengan mukjizat utusan Allah SWT tersebut, sekarang menjadi yakin. "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini karena sempat meragukan kemuliaan utusan-Mu. Mulai sekarang, aku akan selalu tunduk kepada Rasululah dan akan selalu mematuhi perintahnya," ucap Uqa'il dalam hati.
Selang waktu beberapa saat, datanglah seorang Arab yang membawa pedang tajam. Nabi SAW heran dengan tindakan orang Arab tersebut. "Hendak apakah engkau, terhadapku atau dengan unta ini?" tanya Rasululah.
"Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harga yang sangat mahal. Akan tetapi dia tidak mau taat dan tidak mau jinak kepadaku, maka akan aku potong saja dan aku berikan dagingnya kepada orang-orang yang memerlukannya," jawab orang Arab itu.
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada unta, "Mengapa engkau mendurhakai dia?" tanya Rasulullah.
Unta itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, aku mendurhakainya karena perbuatannya yang buruk. Ia terus menerus tidur, meninggalkan salat Isya. Seandainya dia mau berjanji kepada engkau untuk mengerjakan salat Isya, maka aku berjanji pula untuk tidak mendurhakainya. Sebab aku sangat takut kalau Allah SWT menurunkan siksaan-Nya kepadaku," kata Unta itu.
Setelah mendengar penuturan Unta tersebut, Nabi Muhammad SAW pun mempercayainya, dan orang Arab itu tidak bisa berkelit lagi karena sudah ada bukti pengakuan langsung dari unta miliknya.
"Aku akan mengembalikan unta ini kepadamu, asalkan engkau berjanji untuk tidak meninggalkan salat Isya. Akan tetapi jika engkau tidak mau, maka aku akan membawa unta ini,” kata Rasulullah.
"Ya Rasululah, aku berjanji tidak akan meninggalkan salat Isya lagi dan berjanji pula tidak melakukan maksiat. Jika aku melakukannya, maka unta itu akan aku berikan kepadamu,” jawab orang Arab itu dengan sungguh-sungguh.
Setelah mendengar pernyataan orang Arab itu, akhirnya Rasululah menyerahkan onta itu kepada pemiliknya. Rasulullah pun kembali meneruskan perjalanan dengan Uqa'il yang semakin kagum dengan Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah kisah pertemuan Rasulullah dengan seekor unta yang di dalamnya terdapat hikmah. Selain membuktikan kebesaran Allah dengan mukjizat tersebut, kemurahan hati dan kebijaksanaan Nabi Muhammad telah membuat banyak orang beriman dan kembali ke jalan Allah.
Tak heran jika beliau disebut sebagai manusia terpilih, pemimpin para Nabi dan rahmat bagi semesta. Semua kisah perjalanan hidup beliau selalu berkesan dan sarat pelajaran (hikmah). Seperti kisah beliau ketika berdialog dengan seekor unta. (Baca Juga: Kisah Kebijaksanaan Rasulullah Saat Pembebasan Makkah)
Dikisahkan, ada salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Uqa'il bin Abu Thalib. Dia seorang yang baru saja memeluk Islam. Rasulullah tahu kalau Uqa'il masih memiliki keraguan. Sehingga, jika Rasulullah melakukan perjalanan, beliau selalu mengajak Uqa'il untuk menjadi teman selama perjalanan.
Ketika Rasulullah berniat berkeliling negeri Arab, beliau mengajak Uqa'il untuk menemaninya dalam perjalanan. Selama perjalanan itu, sifat Rasulullah SAW yang pemurah dan baik hati sangat terlihat.
Hampir di setiap perjalanan, beliau berhenti sejenak untuk beristirahat dan mencoba lebih dekat dengan penduduk Arab. Beliau pun selalu berkomunikasi dan menolong mereka yang membutuhkan pertolongan.
Uqa'il dan para penduduk Arab sangat kagum dengan sosok Rasulullah yang begitu santun kepada semua orang termasuk kepada orang miskin bahkan pengemis. Sehingga penduduk Arab tidak ragu untuk berbicara, bertanya dan mengadu tentang segala sesuatu yang mereka alami kepada Rasulullah.
Tidak hanya manusia yang mengadu dan bercerita tentang suatu masalah, bahkan seekor unta pun mendatangi beliau dan menceritakan perihal yang dialaminya. Di tengah perjalanan, Nabi Muhammad SAW dan Uqa'il melihat seekor unta yang berlari seperti dikejar sesuatu.
Beliau akhirnya berhenti untuk memastikan apa yang tengah terjadi pada unta tersebut. Di saat Rasulullah berhenti, tiba-tiba unta itu berlari dan meloncat menuju hadapan Rasulullah, sampai hampir menabrak tubuh Raulullah.
Rasulullah SAW sangat terkejut dengan kehadiran unta itu ke depannya secara tiba-tiba. Beliau bertanya, "Apa yang engkau alami, sampai engkau meloncat sejauh itu hingga di depanku?" tanya Rasulullah sebagaimana beliau berkomunikasi dengan manusia.
Unta itu pun terlihat ketakutan dan langsung menjawab,
"Ya, Rasulullah, aku minta perlindungan darimu." (Baca Juga: Tangisan Rasulullah yang Mengguncang 'Arsy)
Uqa'il yang melihat dan mendengar Rasulullah SAW berdialog dengan unta itu terkejut keheranan dan hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Namun, hal itu benar-benar terjadi di depannya.
Uqa'il yang semula tidak yakin dengan mukjizat utusan Allah SWT tersebut, sekarang menjadi yakin. "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini karena sempat meragukan kemuliaan utusan-Mu. Mulai sekarang, aku akan selalu tunduk kepada Rasululah dan akan selalu mematuhi perintahnya," ucap Uqa'il dalam hati.
Selang waktu beberapa saat, datanglah seorang Arab yang membawa pedang tajam. Nabi SAW heran dengan tindakan orang Arab tersebut. "Hendak apakah engkau, terhadapku atau dengan unta ini?" tanya Rasululah.
"Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harga yang sangat mahal. Akan tetapi dia tidak mau taat dan tidak mau jinak kepadaku, maka akan aku potong saja dan aku berikan dagingnya kepada orang-orang yang memerlukannya," jawab orang Arab itu.
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada unta, "Mengapa engkau mendurhakai dia?" tanya Rasulullah.
Unta itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, aku mendurhakainya karena perbuatannya yang buruk. Ia terus menerus tidur, meninggalkan salat Isya. Seandainya dia mau berjanji kepada engkau untuk mengerjakan salat Isya, maka aku berjanji pula untuk tidak mendurhakainya. Sebab aku sangat takut kalau Allah SWT menurunkan siksaan-Nya kepadaku," kata Unta itu.
Setelah mendengar penuturan Unta tersebut, Nabi Muhammad SAW pun mempercayainya, dan orang Arab itu tidak bisa berkelit lagi karena sudah ada bukti pengakuan langsung dari unta miliknya.
"Aku akan mengembalikan unta ini kepadamu, asalkan engkau berjanji untuk tidak meninggalkan salat Isya. Akan tetapi jika engkau tidak mau, maka aku akan membawa unta ini,” kata Rasulullah.
"Ya Rasululah, aku berjanji tidak akan meninggalkan salat Isya lagi dan berjanji pula tidak melakukan maksiat. Jika aku melakukannya, maka unta itu akan aku berikan kepadamu,” jawab orang Arab itu dengan sungguh-sungguh.
Setelah mendengar pernyataan orang Arab itu, akhirnya Rasululah menyerahkan onta itu kepada pemiliknya. Rasulullah pun kembali meneruskan perjalanan dengan Uqa'il yang semakin kagum dengan Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah kisah pertemuan Rasulullah dengan seekor unta yang di dalamnya terdapat hikmah. Selain membuktikan kebesaran Allah dengan mukjizat tersebut, kemurahan hati dan kebijaksanaan Nabi Muhammad telah membuat banyak orang beriman dan kembali ke jalan Allah.
(rhs)