12 Adab Melakukan Safar dan Doa yang Diajarkan Nabi
A
A
A
Bagi yang ingin melakukan kegiatan safar (perjalanan jauh), ada banyak hal yang perlu diketahui umat Islam. Adapun adab-adab bersafar dijelaskan dalam Kitab 'Adabul Islam' yang diulas Syeikh Ahmad Al-Mishry saat kajian di Kompleks Migas 41, Srengseng, Jakarta Barat.
Ulama asal Mesir yang kini bermukim di Jakarta itu menyampaikan tips yang merupakan adab-adab safar. Berikut 12 adab-adab melakukan safar beriku t doa yang diajarkan Rasulullah SAW :
1. Salat Istikharah.
Ketika ingin melaksanakan perjalanan jauh, dianjurkan untuk melakukan salat sunnah istikharah sebelum bepergian.
2. Menulis Wasiat.
Wasiat yang dimaksud adalah menyampaikan pesan kepada ahli keluarga. Apakah Anda punya utang atau tidak? Punya masalah sama orang atau tidak? Punya titipan pada orang apa tidak? Tuliskan wahai anak-anakku bertakwalah kepada Allah Ta'ala. Wahai anak-anakku kalau kamu melakukan maksiat aku berlepas diri.
3. Lebih Baik Tidak Melakukan Safar Sendirian.
Jika bepergian sendiri dikhawatirkan ada setan yang mempengaruhi. Rasulullaah SAW bersabda: "Orang yang berkendaraan sendirian adalah setan, orang yang berkendaraan berdua adalah dua setan, orang yang berkendaraan bertiga maka itulah orang yang berkendaraan yang benar." (HR Malik dalam Al-Muwatha, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Andaikan orang-orang mengetahui akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak akan bersafar di malam hari sendirian." (HR. Al-Bukhari)
4. Memilih Teman yang Baik untuk Safar.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullaah bersabda: "Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
5. Pamit dengan Tetangganya.
Saat perjalanan jauh seperti umrah atau Haji dianjurkan berpamitan. Dari Ibnu Umar RA, beliau berkata: "Biasanya Rasulullah berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: 'Astaudi’ullah Diinaka wa Amaanataka wa Khawaatima Amalika (Aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu)." (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)
6. Berdoa ketika Safar.
Jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar." Setelah itu membaca: "Subhanalladzi sakhkharalana Hadza wa maa kunnaa lahu muqriniin..."
"Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (HR. Muslim)
Ketika Pulang membaca: "Aayibuuna taa-Ibuuna 'Aabiduuna Lirabbina Hamiduna" (kami kembali dalam keadaan bertaubat dan menyembah kepada Rabb kami dan memuji-Nya). (HR Muslim)
7. Meminta Wasiat atau Nasihat kepada Orang Saleh.
Nabi Muhammad SAW jika memberi pesan kepergian kepada seseorang, beliau mengucapkan: "Zawwadakallahut Taqwaa wa Ghafara Laka Zambaka wa Yassara Lakal Khayra Min Haitsumaa Kunta (semoga Allaah memberimu bekal taqwa, dan mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di manapun berada). (HR. At-Tirmidzi)
8. Mengangkat 1 Amir (pemimpin) jika Bepergian dalam Rombongan.
Amir diangkat untuk dipatuhi. Jangan ketika perjalanan terjadi perselisihan seperti menentukan salat jamak atau qashar. Agar tidak terjadi perselisihan, maka perlu ditunjuk seorang amir.
9. Ketika Naik Tempat yang Tinggi Bertakbir, Kalau Turun Bertasbih.
10. Mendoakan Dirinya dan Keluarganya.
Rasulullaah bersabda: "Tiga Waktu dikabulkannya doa yang tidak diragukan lagi yaitu: doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir, doa orang tua pada anaknya." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)
Apabila memasuki satu kampung atau tempat, Rasulullah mengajarkan doa sebagaiamana sabdanya: "Barang siapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan 'Audzu Bi Kalimaatillahit-Taammaati Min Syarri Maa Khalaq' (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya), maka tidak ada yang dapat memudharatkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut." (HR. Muslim)
11. Perempuan Tidak Berpergian Jauh kecuali dengan Mahram.
Kata ulama wajib, kalau madzhab Syafi'i boleh tanpa mahram kalau haji, namun Jumhur ulama berpendapat haram.
12. Hendaknya Orang yang Berpergian Jauh Mempelajari Fiqih Safar.
Seperti fiqih salat ketika safar, dan kemudahan-kemudahan lainnya.
Semoga adab-adab ini bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana dicontohkan Rasulullaah SAW. Allahu A'lam
Ulama asal Mesir yang kini bermukim di Jakarta itu menyampaikan tips yang merupakan adab-adab safar. Berikut 12 adab-adab melakukan safar beriku t doa yang diajarkan Rasulullah SAW :
1. Salat Istikharah.
Ketika ingin melaksanakan perjalanan jauh, dianjurkan untuk melakukan salat sunnah istikharah sebelum bepergian.
2. Menulis Wasiat.
Wasiat yang dimaksud adalah menyampaikan pesan kepada ahli keluarga. Apakah Anda punya utang atau tidak? Punya masalah sama orang atau tidak? Punya titipan pada orang apa tidak? Tuliskan wahai anak-anakku bertakwalah kepada Allah Ta'ala. Wahai anak-anakku kalau kamu melakukan maksiat aku berlepas diri.
3. Lebih Baik Tidak Melakukan Safar Sendirian.
Jika bepergian sendiri dikhawatirkan ada setan yang mempengaruhi. Rasulullaah SAW bersabda: "Orang yang berkendaraan sendirian adalah setan, orang yang berkendaraan berdua adalah dua setan, orang yang berkendaraan bertiga maka itulah orang yang berkendaraan yang benar." (HR Malik dalam Al-Muwatha, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Andaikan orang-orang mengetahui akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak akan bersafar di malam hari sendirian." (HR. Al-Bukhari)
4. Memilih Teman yang Baik untuk Safar.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullaah bersabda: "Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
5. Pamit dengan Tetangganya.
Saat perjalanan jauh seperti umrah atau Haji dianjurkan berpamitan. Dari Ibnu Umar RA, beliau berkata: "Biasanya Rasulullah berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: 'Astaudi’ullah Diinaka wa Amaanataka wa Khawaatima Amalika (Aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu)." (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)
6. Berdoa ketika Safar.
Jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar." Setelah itu membaca: "Subhanalladzi sakhkharalana Hadza wa maa kunnaa lahu muqriniin..."
"Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga." (HR. Muslim)
Ketika Pulang membaca: "Aayibuuna taa-Ibuuna 'Aabiduuna Lirabbina Hamiduna" (kami kembali dalam keadaan bertaubat dan menyembah kepada Rabb kami dan memuji-Nya). (HR Muslim)
7. Meminta Wasiat atau Nasihat kepada Orang Saleh.
Nabi Muhammad SAW jika memberi pesan kepergian kepada seseorang, beliau mengucapkan: "Zawwadakallahut Taqwaa wa Ghafara Laka Zambaka wa Yassara Lakal Khayra Min Haitsumaa Kunta (semoga Allaah memberimu bekal taqwa, dan mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di manapun berada). (HR. At-Tirmidzi)
8. Mengangkat 1 Amir (pemimpin) jika Bepergian dalam Rombongan.
Amir diangkat untuk dipatuhi. Jangan ketika perjalanan terjadi perselisihan seperti menentukan salat jamak atau qashar. Agar tidak terjadi perselisihan, maka perlu ditunjuk seorang amir.
9. Ketika Naik Tempat yang Tinggi Bertakbir, Kalau Turun Bertasbih.
10. Mendoakan Dirinya dan Keluarganya.
Rasulullaah bersabda: "Tiga Waktu dikabulkannya doa yang tidak diragukan lagi yaitu: doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir, doa orang tua pada anaknya." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)
Apabila memasuki satu kampung atau tempat, Rasulullah mengajarkan doa sebagaiamana sabdanya: "Barang siapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan 'Audzu Bi Kalimaatillahit-Taammaati Min Syarri Maa Khalaq' (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya), maka tidak ada yang dapat memudharatkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut." (HR. Muslim)
11. Perempuan Tidak Berpergian Jauh kecuali dengan Mahram.
Kata ulama wajib, kalau madzhab Syafi'i boleh tanpa mahram kalau haji, namun Jumhur ulama berpendapat haram.
12. Hendaknya Orang yang Berpergian Jauh Mempelajari Fiqih Safar.
Seperti fiqih salat ketika safar, dan kemudahan-kemudahan lainnya.
Semoga adab-adab ini bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana dicontohkan Rasulullaah SAW. Allahu A'lam
(rhs)